@thesis{thesis, author={Ni Luh Putu and rof. Dr. Aminuddin }, title ={KEDUDUKAN ANAK ANGKAT DI DALAM PEWARISAN MENURUT HUKUM WARIS ADAT BALI}, year={2012}, url={http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/10013/}, abstract={NI LUH PUTU EKA RUSMAYANTI. Kedudukan Anak Angkat di Dalam Pewarisan Menurut Hukum Waris Adat Bali (dibimbing oleh Aminuddin Salle dan Luh Putu Sudini). Penelitian ini dilakukan untuk : (1) mengetahui dan memahami efektivitas pelaksanaan pengangkatan anak agar sah berdasarkan hukum waris adat Bali, (2) untuk mengetahui dan memahami akibat hukum pengangkatan anak terhadap harta warisan orang tua kandung dan orang tua angkat berdasarkan hukum adat waris Bali. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Sampel dalam penelitian ini adalah orang tua angkat yang pernah memberikan warisan dan anak angkat yang pernah menerima warisan. Data dikumpulkan dengan cara wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaaan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif yang disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian : (1) Efektivitas pengangkatan anak menurut hukum adat Bali sesuai dengan ketentuan tertulis yang disebut awig-awig. Dalam awig-awig inilah mengatur tentang keabsahan pengangkatan anak, syarat-syaratnya harus terpenuhi seperti upacara meperas dan siar. (2) Pewarisan terhadap seorang anak angkat akan beralih dari orang tua kandungnya ke orang tua angkatnya pada saat di adakan upacara Meperas. Kedudukan anak angkat dalam keluarga angkatnya berhak mewaris sebagai ahli waris layaknya anak kandung. Anak angkat tersebut tidak berhak untuk mewarisi harta peninggalan orang tua kandungnya karena hubungan kekeluargaannya telah terputus pada saat di adakan upacara pemerasan. Kata kunci : anak angkat, pewarisan, hukum adat Bali.} }