@thesis{thesis, author={Prof. Dr. Ir. Budimawan DEA. and Roem Muhamad}, title ={KAJIAN KEMAMPUAN PADANG LAMUN PULAU DERAWAN DALAM PENYEDIAAN MAKANAN PENYU HIJAU (Chelonia mydas) Linnaeus, 1758}, year={2012}, url={http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/10142/}, abstract={ABSTRAK MUHAMAD ROEM. Kajian kemampuan padang lamun Pulau Derawan dalam penyediaan makanan penyu hijau (Chelonia mydas) Linnaeus, 1758 (dibimbing oleh Budimawan dan Muhammad Natsir Nessa). Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui daya dukung padang lamun Pulau Derawan dalam penyediaan makanan penyu hijau. Guna mencapai hal tersebut, dirumuskan tujuan khusus untuk mengetahui komponen daya dukung yang meliputi (1) kondisi dan luas padang lamun Pulau Derawan, (2) laju produktifitas biomassa daun H. uninervis yang merupakan makanan penyu hijau, dan (3) nilai konsumsi harian penyu hijau. Penelitian ini dilaksanakan di padang lamun Pulau Derawan Provinsi Kalimantan Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kombinasi survey ekologi, eksperimen lapangan, dan pengolahan citra satelit. Hasil analisis berupa luas, kondisi, dan produktifitas padang lamun serta konsumsi harian penyu hijau disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan padang lamun pulau Derawan memiliki luas ± 35 Ha yang didominasi H. Uninervis dengan kontribusi mencapai 86 % terhadap kerapatan relatif lamun total. H. Uninervis dengan rerata kerapatan 3.576 ± 115 tegakan m-2 memiliki produktifitas harian daun sebesar 0,32 ± 0.03 g BK m-2 hari-1 . Penelitian ini juga mengkonfirmasi nilai konsumsi harian penyu hijau di Pulau Derawan sebesar 373,9090 g BK ind-1 hari-1 . Padang lamun Pulau Derawan diperkirakan memiliki daya dukung bagi 303 individu penyu hijau yang setara dengan 8,6 ind Ha-1 . Analisis lebih lanjut menunjukkan padang lamun mengalami overcapacity sebesar 10% dari daya dukungnya akibat aktifitas grazing populasi penyu hijau. Implikasi jangka panjang yang menguatkan sinyalemen tersebut adalah peralihan komposisi jenis lamun selama 18 tahun terakhir. Diperlukan upaya rehabilitasi ekosistem padang lamun guna memelihara keberlanjutan peran ekologis padang lamun sebagai habitat maupun keberlanjutan populasi penyu sebagai pengguna jasa ekosistem.} }