@thesis{thesis, author={MUTMAINNAH MUTMAINNAH}, title ={HUBUNGAN DEFISIENSI VITAMIN D DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA ANAK OBES}, year={2020}, url={http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/1017/}, abstract={Pendahuluan. Obesitas merupakan salah satu faktor risiko terjadinya defisiensi vitamin D dan peningkatan glukosa darah puasa (hiperglikemia). Hiperglikemia pada anak obes selain akibat obesitas itu sendiri, juga dihubungkan dengan defisiensi vitamin D yang terjadi pada anak dengan obesitas. Peran vitamin D dalam mempengaruhi kadar gula darah masih belum diketahui secara jelas. Untuk itu diperlukan penelitian untuk membuktikan apakah hiperglikemia yang terjadi pada obesitas bisa melalui jalur defisiensi vitamin D yang merupakan bagian dari obesitas itu sendiri. Tujuan. Penelitian ini bertujuan Mengetahui hubungan antara defisiensi vitamin D dengan kejadian hiperglikemia pada anak obes. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional, yang dilakukan pada Februari 2020 sampai April 2020 dengan sasaran siswa SMP dan SMA di kota Makassar berusia 11 sampai 17 tahun yang memenuhi kriteria obesitas. Sampel penelitian dibagi ke dalam dua kelompok yaitu kelompok anak obes dengan defisiensi vitamin D ( kadar 25(OH) ? 20 ng/ml) dan kelompok anak obes status vitamin D normal (kadar 25(OH) > 20 ng/ml). Hasil. Hasil penelitian menunjukkan frekuensi kejadian hiperglikemia pada anak obes dengan defisiensi vitamin D sebanyak 28 (54,9%), sedangkan pada anak obes tanpa defisiensi vitamin D sebanyak 17 (37,8%). Analisis statistik menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna kejadian hiperglikemia antara anak obes dengan defisiensi vitamin D dan anak obes tanpa defisiensi dengan nilai p = 0,093. Terdapat perbedaan bermakna nilai rerata kadar glukosa darah puasa antara kedua kelompok dengan nilai p = 0,031, dengan nilai rerata kadar gula darah puasa pada kelompok anak obes dengan defisiensi vitamin D adalah 101,57 mg/dL, sedangkan pada kelompok tidak defisiensi vitamin D nilai rerata glukosa darah puasa 98,27 mg/dL. Kesimpulan. Frekuensi kejadian hiperglikemia pada anak obes dengan defisiensi vitamin D sebanyak 54,9%, sedangkan pada anak obes tanpa defisiensi vitamin D sebanyak 37,8%. Kadar glukosa darah puasa pada kelompok anak obes dengan defisiensi vitamin D lebih rendah dibandingkan dengan anak obes tanpa defisiensi vitamin D.} }