@thesis{thesis, author={Dr. Moehammad and Hastuti Hepi and Prof. Dr. Ny. Maria }, title ={PEREMPUAN BIAK : SUATU TINJAUAN DARI PERSPEKTIF KOMUNIKASI DALAM KELUARGA ETNIS PAPUA}, year={2013}, url={http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/10589/}, abstract={ABSTRAK HEPI HASTUTI. Perempuan Biak : Suatu Tinjauan Dari Perspektif Komunikasi Dalam Keluarga Etnis Papua (dibimbing oleh Maria E. Pandu dan Muh. Iqbal Sultan). Kajian Tentang perempuan dalam ranah yang lebih serius semakin menemukan tempatnya seperti yang sedang di teliti adalah bagaimana perspektif komunikasi dalam tindak komunikasi pada perempuan Biak di keluarga etnis Papua. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa peran perempuan dalam tindak komunikasi pada konteks keluarga Batih atau keluarga luas dalam hal suatu pengambilan -hal yang menentukan peran perempuan Biak pada tindak komunikasi di keluarga inti maupun keluarga luas. Penelitian ini menggunakan analisis data model komponensial yaitu dengan cara menganalisa unsur-unsur yang memiliki hubungan yang kontras antara satu unsur dengan unsur yang lain dalam domain-domain yang telah di tentukan untuk di analisa lebih terperinci. Unsur-unsur atau elemen-elemen yang kontrasakan di pilah dan selanjutnya dicari termterm yang dapat mewadahinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran dominan dalam tindak komunikasi terhadap pengambilan keputusan dalam hal pendidikan, begitu pula dalam hal ekonomi berupa menajemen keuangan rumah tangga dan dalam mengatur ranah domestik. Kesetaraan antara keduanya ditunjukkan dalam agama berupa mengajarkan kepercayaan akan keber-Tuhan-an serta membentuk generasi yang agamis dan dalam perlindungan berupa menambah rasa aman dan nyaman serta mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat. Begitu pula peran dominan dalam mengatur tata kehidupan beragama dan mempersiapkan mental anak lebih mandri, laki-laki lebih memegang kendali atas perilaku komunikasi dalam hal pengambilan keputusan tersebut. Hal yang berbeda kembali ditunjukkan melalui peran dominan yang dijalankan perempuan dalam berkomunikasi mengenai masalah kesehatan dibandingkan dengan laki-laki.} }