@thesis{thesis, author={Kurnia Kezia}, title ={Gambaran Sensitivitas Tes Pada Kultur Dahak Pasien Pneumonia di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Januari-Desember 2019}, year={2021}, url={http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/11412/}, abstract={Latar Belakang : Pneumonia dapat didefinisikan sebagai peradangan kantung udara di paru�paru (alveoli) dan jaringan disekitarnya. Telah dilaporkan bahwa bakteri penyebab pneumonia menjadi kebal terhadap antibiotik konvensional. Hal ini disebabkan karena telah terjadi resistensi bakteri patogen terhadap antibiotik yang menjadikan efek terapi tidak dapat tercapai. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran sensitivitas tes pada kultur dahak pasien pneumonia di RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo pada periode Januari-Desember 2019. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif observasional dengan mengumpulkan data secara retrospektif, teknik pengumpulan sampel adalah total sampling. Penelitian dilakukan selama dua bulan yang dimulai dari April 2021 hingga Juni 2021. Hasil : Dari penelitian yang dilakukan terhadap 52 sampel, didapatkan bahwa terdapat 32 sampel yang berjenis kelamin laki-laki (61.5%) dan 20 sampel yang berjenis kelamin perempuan (38.5%). Berdasarkan usia, didapatkan bahwa terdapat 9 sampel berusia <20 tahun (17.3%), 5 sampel berusia 20-29 tahun (9.62%), 5 sampel berusia 30-39 tahun (9.62%), 2 sampel berusia 40-49 tahun (3.85%), dan 31 sampel berusia >50 tahun (59.7%). Berdasarkan jenis bakteri yang menginfeksi, didapatkan bahwa terdapat 17 jenis bakteri yang menginfeksi yaitu terdapat 5 sampel Enterobacter cloacae (9.62%), 1 sampel Streptococcus gordanii (1.92%), 7 sampel Pseudomonas aeruginosa (13.5%), 1 sampel Pseudomonas luteola (1.92%), 1 sampel Pseudomonas oryzihabitans (1.92%), 1 sampel Pseudomonas fluoroscens (1.92%), 1 sampel Streptococcus alactolyticus (1.92%), 10 sampel Klebsiella pneumoniae (19.2%), 11 sampel Acinetobacter baumanii (21.2%), 1 sampel Acinetobacter junii (1.92%), 2 sampel Eschericia coli(3.85%), 1 sampel Staphylococcus epidermidis (1.92%), 3 sampel Staphylococcus haemolyticus (5.77%), 1 sampel Staphylococcus aureus (1.92%), 3 sampel Staphylococcus hominis (5.77%), 2 sampel Streptococcus mitis (3.85%), dan 1 sampel Achromobacter xylosoxidans(1.92%). Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien pneumonia yang telah dikultur dahaknya dan telah diberikan antibiotik mayoritas berjenis kelamin laki-laki, berusia >50 tahun, bakteri yang paling banyak menginfeksi pasien adalah Acinetobacter baumanii dan masih sensitive terhadap antibiotik amikacin, gentamycin, levofloxacin, doxycycline, sulbactam, cefepime, tigecycline, sulfamethaxazole, dan polymycin B, serta adapun juga beberapa jenis bakteri menginfeksi lainnya yang diberi antibiotik yang beragam.} }