@thesis{thesis, author={Dr. Ir. Alfa Filep Petrus and MUCHLIS and Muhammad }, title ={PRODUKTIVITAS RAWAI DASAR YANG DIOPERASIKAN DI PERAIRAN PULAU MAKARANGANA KABUPATEN PANGKEP}, year={2020}, url={http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/3110/}, abstract={MUCHLIS MUIS (L231 14 007) ?Produktivitas Rawai Dasar Yang Dioperasikan Di Perairan Pulau Makarangana Kabupaten Pangkep?, di bimbingan oleh Alfa Nelwan dan Muhammad Kurnia. Tujuan penelitian ini adalah menentukan komposisi jenis ikan hasil tangkapan rawai dasar, mendeskripsikan frekuensi kemunculan ikan hasil tangkapan berdasarkan trip penangkapan dan menentukan produktivitas penangkapan rawai dasar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Maret 2019 di Pulau Makarangana, Desa Sabalana, Kecamatan Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Metode pengambilan data yang digunakan adalah metode studi kasus dengan mengikuti secara langsung operasi penangkapan rawai dasar selama 30 trip penangkapan. Hasil penelitian menunjukkan komposisi jenis ikan hasil tangkapan dominan tertangkap dengan rawai dasar yang beroperasi di perairan Pulau Makarangana yaitu ikan Kuwe (caranx ignobilis) 88,71 kg yaitu 20%, Ikan Kakap Crimson (Lutjanus erythropterus) 71,91 kg yaitu 16%, Ikan Lencam Moncong (Lethrinus microdon) 59,82 kg yaitu 13%. Namun jika ditinjau dari aspek hasil tangkapan, produksi dari jenis ikan famili Letrinidae dan Lutjanidae lebih banyak di bandingkan dari jenis ikan Kuwe (Caranx ignobilis). Frekuensi kemunculan ikan hasil tangkapan yang dominan tertangkap dengan rawai dasar yang beroperasidi perairan Pulau Makarangana adalah jenis ikan lencam Moncong (Letrinus microdon) 53,3%, ikan Kakap Crimson (Lutjanus erythropterus) 43,3% dan Kakap Merah (Lutjanus malabaricus) 40,0%. Produktivitas penangkapan tertinggi pada rawai dasar yang beroperasi di perairan Pulau Makarangana yaitu 0.13 ekor/ mata pancing. Sedangkan, produktivitas penangkapan terendah yaitu 0.03 ekor/ mata pancing. Kata kunci : rawai dasar, komposisi jenis, frekuensi kemunculan, produktivitas penangkapan} }