@thesis{thesis,
		author={Fajarwati  Dyna and Wahyu   Widiastuti  and Yuliati  Yuliati},
		title ={MANAJEMEN KRISIS PT. SANDABI INDAH LESTARI CABANG BENGKULU UTARA (STUDI PADA SENGKETA LAHAN PENGEMBANGAN CABANG KETAHUN DENGAN MASYARAKAT DESA PERSIAPAN LEMBAH DURI DAN DESA PERSIAPAN SIMPANG BATU)},
		year={2014},
		url={http://repository.unib.ac.id/10128/},
		abstract={Krisis merupakan sesuatu yang bisa terjadi kapan saja dalam sebuah perusahaan, dengan demikian persiapan serta manajemen pengelolaan krisis yang baik dibutuhkan untuk meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan oleh krisis tersebut.Penelitian yang berjudul ?Manajemen Krisis PT. Sandabi Indah Lestari Cabang Bengkulu Utara (Studi pada Sengketa Lahan Pengembangan Cabang Ketahun dengan Masyarakat Desa Persiapan Lembah Duri dan Desa Persiapan Simpang Batu)?ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tahapan krisis, manajemen pengelolaan krisis serta reputasi PT. Sandabi Indah Lestari Cabang Bengkulu Utara pasca krisis tersebut.  Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, untuk mengungkap permasalahan serta penangan krisis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam dan dokumentasi dari PT. Sandabi Indah Lestari. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahapan krisis Fink dan manajemen krisis Kasali, dengan demikian bisa terungkap bagaimana strategi-stategi yang digunakan perusahaan dalam melakukan pengelolaan krisis dan reputasi. Hasil penelitian diketahui bahwa PT. SIL menggunakan adaptive strategydengan langkah-langkah penanganan antara lain: mengubah kebijakan, kompromi dan meluruskan citra. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa PT. SIL tidak memiliki tim khusus dalam mengatasi krisis membuat PT. SIL menyiapkan rencana umum didalam manajemen untuk bereaksi terhadap krisis. Peran public relation dalam masa krisis lebih banyak membantu manajemen dalam mengelola krisis sedangkan tindakan pengambilan keputusan dilakukan oleh manajer pengembangan mengingat cabang tersebut baru belum kokoh sehingga pengambilan keputusan atau tindakan dilakukan dengan penuh pertimbangan dan ketelitian.  }
		}