@thesis{thesis, author={Irfan Gustian and Morina Adfa and Nasution Diana}, title ={MATERIAL KOMPOSIT BERBASIS SERAT LIMBAH KAYU GADIS (CINNAMOMUN PARTHENOXYLON (JACK) MEISSN) DAN BENZOTRIAZOL SEBAGAI ANTI RAYAP}, year={2014}, url={http://repository.unib.ac.id/10211/}, abstract={Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aktivitas material anti rayap berbasiskan serat limbah kayu Gadis (Cinnamomun parthenoxylon (Jack) Meissn) dan benzotriazol. Serat limbah kayu Gadis (Cinnamomun parthenoxylon (Jack) Meissn) direndam menggunakan NaOH 10% untuk memperoleh serat selulosa. Selulosa yang diperoleh kemudian diblending dengan benzotriazol dan digunakan sebagai material anti rayap. Hasil spektrum dari karakterisasi FTIR dan morfologi hasil SEM menunjukkan adanya interaksi antara selulosa dengan Benzotriazol. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan 4 kali pengulangan pada masing-masing perlakuan. Jumlah rayap Coptotermes curvignathus Holmgren yang digunakan setiap pengulangan yaitu 20 ekor rayap pekerja dan 2 ekor rayap prajurit. Uji aktivitas anti rayap dilakukan selama 48 jam dan hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kematian rayap Coptotermes curvignathus Holmgren meningkat seiring dengan konsentrasi benzotriazol yang ditambahkan. Konsentrasi benzotriazol yang memiliki aktivitas yang paling tinggi terhadap persentase kematian rayap Coptotermes curvignathus Holmgren adalah konsentrasi 10%. Kehilangan berat material anti rayap pada konsentrasi benzotriazol 0%, 1%, dan 2% menurun seiring dengan meningkatnya konsentrasi benzotriazol yang ditambahkan. Pada konsentrasi 4%, 6%, 8%, dan 10% material anti rayap tidak mengalami kehilangan berat (tidak ada material yang dimakan oleh rayap). Dari hasil analisis sidik ragam (ANOVA) diperoleh data bahwa masing-masing perlakuan dengan tingkat konsentrasi yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda nyata. } }