@thesis{thesis, author={Entang Inoriah Sukarjo and Istanto Novi and Marulak Simarmata}, title ={RESPON PERTUMBUHAN LIDAH BUAYA (Aloe Vera) TERHADAP PEMBERIAN KALIUM DAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS)}, year={2015}, url={http://repository.unib.ac.id/10399/}, abstract={Lidah buaya (Aloe vera) adalah salah satu spesies dari suku Liliaceae dan dikelompokan pada tanaman hortikultura. Lidah buaya berguna untuk bahan baku kosmetik, makanan, minuman dan sebagai obat tradisional. Kalium dibutuhkan tanaman lidah buaya yang di akumulasi di dalam cairan sel dalam bentuk ion-ion K+ yang dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan. Secara fisiologis K berfungsi mengatur pergerakan stomata dan hal-hal yang berhubungan dengan cairan sel. Perlakuan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan K yaitu dengan pemberian tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dan pupuk KCl. Penelitian dilakukan di Padang Harapan, Provinsi Bengkulu. Tujuan penelitian yaitu untuk membandingkan respon pertumbuhan lidah buaya terhadap pemberian Kalium dari KCl dan dari TKKS. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap ( RAKL) dengan 2 faktor perlakuan yaitu: faktor pertama pemberian pupuk TKKS, pada taraf T0 = 0, T1 = 10, T2 = 20, dan T3 = 30 ton ha-1, faktor ke dua pemberian pupuk K, terdiri atas taraf K0 = 0, K1 = 3,5, K2 = 7, dan K3 = 10,5 gram tanaman-1. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi nyata pada pemberian TKKS dan KCl, tetapi faktor tunggal TKKS berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, berat basah daun, dan luas daun. Sedangkan pada perlakuan dosis pupuk KCl tidak berpengaruh nyata pada semua variabel pengamatan. } }