@thesis{thesis, author={Haryansyah Radih}, title ={ANALISIS RISIKO USAHATANI JERUK PAMELO (Citrus maxima (Burm.) Merr.) DI DESA BAGENG KECAMATAN GEMBONG KABUPATEN PATI JAWA TENGAH}, year={2019}, url={http://repository.unida.ac.id/1627/}, abstract={ABSTRAK RADIH HARYANSYAH. A. 1510129. Analisis Risiko Usahatani Jeruk Pamelo (Citrus maxima (Burm) Merr.) di Desa Bageng Kecamatan Gembong Kabupaten Pati Jawa Tengah. Di bawah bimbingan Wini Nahraeni dan Siti Masithoh. Kabupaten Pati merupakan salah satu sentra jeruk pamelo, produksi jeruk pamelo Bageng mengalami fluktuasi dan hal ini menunjukkan adanya risiko produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pendapatan, sumber risiko, dan tingkat risiko usahatani jeruk pamelo. Penelitian dilakukan di Desa Bageng Kecamatan Gembong Kabupaten Pati Jawa Tengah. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan April ? Agustus 2019. Metode penarikan sampel menggunakan simple random sampling sebanyak 30 petani jeruk pamelo. Metode analisis data menggunakan analisis kualitatif yang diuraikan secara deskriptif dan analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis pendapatan dan tingkat risiko usahatani. penelitian diperoleh hasil, untuk lahan 1 ha pada umur tanaman 4-20 tahun diperoleh pendapatan tertinggi sebesar Rp572.966.813, terendah sebesar Rp56.576.354. Sumber risiko produksi dengan skor tertinggi adalah serangan hama dan penyakit, cuaca dan musim, jumlah produksi, kekeringan, dan penggunaan pestisida. Sumber risiko harga dengan skor tertinggi adalah kualitas jeruk pamelo, panen raya, produktivitas rendah, fluktuasi harga, dan biaya produksi. Tingkat risiko atau kerugian dalam usahatani jeruk pamelo diperoleh nilai coefficient variation (CV) < 0,5 dan batas bawah (L) > 0. Artinya usahatani jeruk pamelo di Desa Bageng menguntungkan berapapun tingkat risiko yang dihadapi petani. Alternatif yang dapat diterapkan dalam penelitian ini yaitu petani sebaiknya tetap usahatani jeruk pamelo mengingat nilai ekonomi sangat menguntungkan, namun perlu adanya kerjasama dengan dinas pertanian mengenai penanganan risiko produksi dan pengembangan bibit jeruk pamelo yang tahan terhadap organisme pengganggu tanaman. Pengelolaan risiko tertinggi dengan pembungkusan jeruk pamelo, penyemprotan pestisida nabati, dan pembuatan sumur atau penampungan air agar terhindari dari kekeringan. Kata Kunci : Jeruk Pamelo Bageng, Pendapatan Usahatani, Sumber Risiko, Tingkat Risiko} }