@thesis{thesis, author={Kurniawan Ekal}, title ={KARAKTER AGRONOMI BERBAGAI AKSESI TANAMAN KATUK (Sauropus androgynus (L.) Merr.) PADA PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS URINE SAPI}, year={2019}, url={http://repository.unida.ac.id/1633/}, abstract={ABSTRAK EKAL KURNIAWAN. A. 1411129. Karakter Agronomi Berbagai Aksesi Tanaman Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.) pada Pemberian Berbagai Dosis Urine Sapi. Di bawah bimbingan Arifah Rahayu dan Yanyan Mulyaningsih. Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.) merupakan tanaman indigenous yang memerlukan unsur N untuk meningkatkan pertumbuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakter agronomi berbagai aksesi katuk pada berbagai dosis urine sapi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri atas dua faktor, yaitu aksesi katuk (Pandeglang, Cianjur, Sukabumi, Leuwiliang, dan Kemang) dan dosis urine sapi (urine 0%R = 0,0 m?/tanaman, urine 50%R = 468,75 m?/tanaman, urine 100%R = 937,5 m?/tanaman, urine 150%R = 1406,25 m?/tanaman, dan urea 100%R = 8,2 g/tanaman). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan dan produktivitas tanaman katuk aksesi Cianjur memiliki hasil terbaik pada peubah jumlah tunas, total panjang tunas, jumlah daun, jumlah anak daun, bobot segar, dan bobot kering dibandingkan dengan aksesi Pandeglang, Sukabumi, Leuwiliang, dan Kemang. Penggunaan urine 50%R, urine 100%R, dan urine 150%R, nyata meningkatkan bobot segar dan kering total dibandingkan dengan penggunaan urine 0%R dan urea 100%R. Kualitas katuk terbaik ditunjukkan pada katuk aksesi Sukabumi yang memiliki kandungan klorofil dan vitamin C terbesar. Perlakuan dosis pupuk urine sapi dan urea menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata pada semua peubah vegetatif kecuali tinggi tanaman dan bobot segar dan kering akar, sehingga pada tanaman katuk, urine sapi dapat menggantikan pengunaan urea. Kata kunci: Sauropus androgynus, jumlah tunas, bobot kering, indegenous} }