@thesis{thesis, author={Nentyas Putri Pangestu}, title ={Analisis Komparatif Pendapatan Usahatani Pembibitan Tanaman Cabai Rawit Dan Tanaman Tomat Di Desa Pelem Kecamatan Pare Kabupaten Kediri}, year={2019}, url={http://repository.unik-kediri.ac.id/61/}, abstract={Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang banyak memberikan sumber kehidupan bagi rakyat Indonesia dan penting dalam pertumbuha perekonomiannya. Hal tersebut diantaranya berkaitan dengan letak geografis dan jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian, sehingga memungkinkan pengembangan sektor ini sebagai salah satu usaha dalam memacu pembangunan nasional. Peluang pengembangan usaha tani cabai rawit dan tomat sangat terbuka, dan secara rasional memberikan insentif bagi petani. Berbagai indikasi dari sisi produksi dan konsumsi memberikan gambaran bahwa pendekatan intensifikasi dan ekstensifikasi pengembangan cabai rawit dan tomat berwawasan agribisnis perlu diterapkan secara seimbang. Pengembangan produksi cabai rawit dan tomat dapat diarahkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan industri, serta untuk mendukung usaha mengurangi impor cabai atau tomat segar ataupun saus olahan. Metode yang digunakan untuk memperoleh dan menganalisis data adalah metode kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adaah random sampling yaitu pengamatan atau penyelidikan terhadap satu kasus dan data yang diambil secara acak pada beberapa petani.Jenis data pada penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada petani pembibit menggunakan daftar pertanyaan (questionaire) untuk menentukan kondisi yang sebenarnya. Data sekunder diperoleh secara tidak langsung dari lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian ini. Berdasarkan kerangka pemikiran maka dihoptesis yang diajukan adalah : 1. Diduga adanya perbedaan keuntungan pada usahatani pembibitan tanaman cabai rawit dan tomat. 2. Diduga pendapatan petani dengan usaha pembibitan cabai rawit lebih tinggi dibandingkan usahatani pembibitan tomat. Rata-rata pendapatan usahatani pembibitan cabai rawit lebih besar yakni Rp 5.480.936,- sedangkan rata-rata pendapatan usahatani pembibitan tomat sebesar Rp 4.096.636,-. Dari hasil ini menunjukkan bahwa pendapatan usahatani pembibitan tanaman cabai rawit lebih tinggi sehingga lebih menguntungkan dibandingkan dengan usahatani pembibitan tanaman tomat. Hasil analisis uji rata-rata dua sampel per petani menunjukkan nilai t-hitung sebesar 2,375 > t-tabel sebesar 2,001. Maka H? ditolak H1 diterima, yang berarti bahwa pendapatan petani pembibit tanaman cabai rawit tidak sama dengan pendapatan petani pembibit tanaman tomat. Dalam arti lain perbedaan pendapatan tersebut sangat berpengaruh pada produktivitas usahataninya. Hasil analisis uji rata-rata dua sampel per usahatani menunjukkan nilai t-hitung sebesar 20,532 > t-tabel sebesar 1,671. Maka H? ditolak H1 diterima, yang berarti bahwa pendapatan petani pembibit tanaman cabai rawit tidak sama dengan pendapatan petani pembibit tanaman tomat. Diketahui uji analisis pada pendapatan pembibitan usahatani cabai rawit dan tomat per petani dan per usahatani yaitu sama, sehingga dapat disebutkan bahwa usahatani ini menguntungkan.} }