@thesis{thesis, author={HERYANTO -}, title ={ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK PADA UD. ORIANINDO}, year={1999}, url={http://repository.unika.ac.id/10160/}, abstract={Perusahaan manufaktur saa! ini telah berkembang dengan c~pat dengan adanya kem~uan teknologi dan proses-proses produksi yang menunjangnya, sehingga teJjadi penyempurnaan dari waldu ke waktu. Adanya perubahan dari teknologi tradisional ke . teknologi modern, sehingga mampu memperbaiki produk dan proses pro duks i yang menghasilkan produk sesuai yang diinginkan. Pada kondisi dimana persaingan global semakin kompetitif, perusahaan memerlukan keakuratan informasi biaya produk yang dihasilkan baik proses produksi, konsumsi sumber daya untuk menghasilkan prod k tersebul Perubahan yang teJjadi di dalam perusahaan manufaktur kurang diikuti engan perubahan sistem akuntansinya sehingga informasi biaya produk y, g-dihas"IRan ti akurat dan tidak relevan, sehingga diperlukan penyesuaian eogan perkembangan yang (e "adi. Perilaku biaya overhead pabrik pada perns manufaktur perlu dipahaml . en an baik karena dasar pembebanan biaya overhead pa6rik yan herdaSarkan jam erja langsung, jam mesin, atau jumlah unit yang dih srlian sudah tidak dapat d'rerapkan pada pernsahaan manufaktur engan esin-mesin modemUD. ~anindo sebagai salah sam perusahaan fi . e di Semarang yang m ngekspor selurnh p(::oCiu yang dihasilkannya telah enggun. teknologi .m ufaktur mo ern, .dengao mesinmesin yang canggih. Be asarkaJl kondisi perus~aan yang saat ini sedang ~engalami p..ermasalahan khususn dalam penentuan mwga ·p,okok roduk. a, m a penulis mengadakan penelitian mengeqai: "Analisis Penentu3Jl Harga okok 0 k Pada UD" Orianindo". Adapun permas Shan y,ang. (JiangkaI ilalam penelitian ini adalah bagaimana perusahaan dalam me ntukan h ga pokok Ilrodu ya? dlstorsi ~ ah yang ditimbulkan sehubungan dengan penentu h _ a gokok tersebut?, bagaimana jika penentuan harga poko g[oduk perusahaan enggunakan activ.itj ifJased costing system? dan apakah penentuan arga pokok pro(JuK eogan, activit] based costing system lebih akurat daripada penentuan hargat pokok prowk yang diterapkan oleh perusahaan?, dalam mengbasiHai'h informasi untuk pengambilan keputusan. Lebih lanjut permasalahan ini iiibatasi pima el"lil ngan barga pokok produk pada produk . yang dihasilkan UD. Orianindo tahun 1998, perbitungan harga pokok produk dari bahan baku sampai menjadi produk yang siap dijual, serta tidak mengidentifikasi aldivitas-aktivitas yang bernilai tambah dan tidak bernilai tambah. Dari permasalahan tersebut penulis melakukan tiga tahap analisis. Langkah pertama adalah melakukan analisis terhadap sistem penentuan harga pokok produk yang diterapkan perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui penyebab timbulnya distorsi biaya sebagai akibat sistem yang diglUlakan oleh perusahaan. Langkah analisis kedua adalah analisis kondisi perusahaan dalam penerapan activity based costing system dalam penentuan harga pokok produknya Langkah ini dibagi menjadi dua faktor yaitu pembebanan biaya ke aktivitas yang terdiri dari identifikasi dan klasifikasi kegiatan, penentuan cost driver, pembentukan kelompok biaya dan perhitungan tarip kelompok, selanjutnya pembebanan biaya ke produk. v Langkah analisis ketiga adalah melakukan perbandingan antara perhitungan harga pokok produk yang diterapkan perusahaan dan perhitungan harga pokok produk dengan pendekatan volume kegiatan serta activity based costing system. Dari hasil analisis tersebut didapatkan . kesimpulan bahwa: sistem perhitungan harga pokok produk yang diterapkan UD. Orianindo untuk masing-masingjenis produk yang dihasilkannya kin-ang tepat. Hal ini disebabkan oleh perusahaan menghitung biaya overhead pabrik dengan membebankan sebesar 55% dari total biaya produksi langsung. Sedangkan biaya produksi langsung tidak mengalami masalah karena dibebankan secara langsung kepada tiap produk. Pada sistem volume kegiatan baik tarip tunggal dan tarip departemen menghasilkan hasil yang berbeda sehingga membingungkan keputusan yang harus diambil, selain itu penggunaan jam kerja langsung, ataujam mesin sudah tid levan lagi. Karena anggapan biaya overhead diakibatkan olehjam keIja langsung UJ _ mesin. Perbandingan sistem yan ip3kw perusaliaan aengan s'stem volume kegiatan menghasilkan perhitungan untu roduk- roduk baik volume ltinggi maupun rendah yaitu DK-2A, DK-2, COM T-IA Dengan metode volume kegiiita'h, perhitungannya kelebihan biaya (over costJ. Sedangkan per andingan si tern dengan Activity Based Costing juga menghasil an basil ang sarna yaitu ~ perhltungan siste perusahaan kelebihan biaya (over tIO tJ bail<: proCluk yang iii oduksi banyak atau sea· 'it; Sistem vol me kegiat yang diban q~ dengan -'Activity B . System menghasilkarl perhitungan yang be eda, hal ini disebaBkan ole enggunaan cost driver yang lebih banyak serta Se .I' dengBIJ k~unaan C:lari bi~a tersebut. Perbandingan kedua slstern tersebu adalah pada groduk yang dipro ksi banyak mengalami kelebihan iaya ((Wercqst) sedangkafi yang diprodul