@thesis{thesis, author={Putri Dita Berliana}, title ={MODEL PENTAHELIX DALAM COLLABOATIVE GOVERNANCE PENGEMBANGAN KERETA API INDONESIA (KAI) COMMUTER}, year={2022}, url={http://repository.unismabekasi.ac.id/1652/}, abstract={Pengembangan KAI Commuter ini merupakan salah satu indikator Smart City Jakarta yakni Smart Mobility (Mobilitas Pintar) yang tengah diusung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dengan panjang dan jumlah lintasan rel KAI Commuter yang semakin meluas ke daerah-daerah Jakarta lainnya yang ikut menjadikan nadi transportasi Jakarta sebagai Ibu Kota turut bertambah, sehingga jantung kehidupan Jakarta tetap berdenyut untuk memajukan kehidupan dan kesejahteraan warga Jakarta dan sekitarnya. Pentingnya peran collaborative governance dari para pemangku kepentingan (stakeholders) dan juga pentingnya kunci keberhasilan dalam kolaborasi Pentahelix melalui analisis Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats (SWOT) dalam pengembangan collaborative governance KAI Commuter, sehingga perlu dikaji bagaimana implementasi collaborative governanve dalam model kolaborasi Pentahelix dan analisis SWOT pada pengembangan KAI Commuter untuk meningkatkan Smart Mobility di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain penelitian studi kasus dan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi pustaka. Pemilihan informan dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan teknik snowball sampling dan purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan coding. Hasil penelitian menjelaskan bahwa penerapan kolaborasi Pentahelix yang terjadi pada KAI Commuter berjalan sesuai dengan perannya masing-masing, namun terdapat suatu kendala dalam koordinasi dengan salah satu unsur yang berperan dalam meningkatkan collaborative governace di KAI Commuter. Kolaborasi Pentahelix sangat diperlukan untuk meningkatkan Smart Mobility Jakarta agar dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam aktivitas kesehariannya di mana hampir setiap mobilitas masyarakat khususnya di Jakarta mengandalkan transportasi publik yang berintegrasi dengan transportasi publik lainnya.} }