@thesis{thesis, author={Lutviyah Lutviyah}, title ={ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA ANTARA PENGGUNAAN LEVOFLOXACIN DAN CEFOTAXIME PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG (Studi Kasus Periode Agustus 2014 – Agustus 2016)}, year={2017}, url={http://repository.unissula.ac.id/10013/}, abstract={Di Indonesia pada tahun 2014 kejadian infeksi saluran kemih adalah 90-100 kasus per 100.000 penduduk per tahun atau sekitar 180.000 kasus baru per tahun. Terapi lini pertama untuk infeksi saluran kemih adalah cotrimoxazole, tetapi tingkat resistensi cotrimoxazole cukup tinggi disebabkan karena resistensi bakteri terhadap antibiotik maka beralih ke antibiotik lain seperti levofloxacin dan cefotaxime. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas biaya antara antibiotik levofloxacin dan cefotaxime pada pengobatan infeksi saluran kemih. Penelitian observasional analitik ini dilakukan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung. Catatan medis dari 50 pasien dengan infeksi saluran kemih antara Agustus 2014 - Agustus 2016 sesuai kriteria inklusi. Analisis menggunakan uji Mann Whitney. Metode ACER digunakan untuk mengevaluasi efektivitas biaya dua antibiotik levofloxacin dan cefotaxime. Rasio ACER untuk pasien yang menggunakan levofloxacin adalah Rp.531.112 /hari dengan lama rawat inap 2,90 hari dan biaya medis langsung yang dikeluarkan pasien adalah Rp.1.514.820, - sedangkan rasio ACER untuk pasien menggunakan cefotaxime sebesar Rp.363.497/hari dengan lama rawat inap 5,80 hari dan total biaya medis langsung yang dikeluarkan oleh pasien adalah Rp.2.118.373, -. Antibiotik levofloxacin lebih cost effective dibandingkan dengan antibiotik cefotaxime untuk pengobatan infeksi saluran kemih. Kata Kunci : Analisis Efektivitas Biaya, ACER, Infeksi Saluran Kemih, Levofloxacin, Cefotaxime} }