@thesis{thesis, author={Mir’atunnisa Mir’atunnisa}, title ={EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DENGAN METODE GYSSENS PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG (Periode Januari 2015 - Desember 2016)}, year={2017}, url={http://repository.unissula.ac.id/10014/}, abstract={Infeksi saluran kemih (ISK) ialah infeksi yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri dalam saluran kemih. Dalam penggunaannya terdapat sekitar 20%-65% yang tidak rasional. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional dapat mengakibatkan resistensi, toksisitas, reaksi alergi dan perubahan fisiologi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien ISK dewasa di instalasi rawat inap Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang Perode Januari 2015-Desember 2016. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental analitik retrospektif. Data yang diambil adalah rekam medik di RS Islam Sultan Agung Semarang dengan sampel menggunakan total sampling yaitu semua pasien yang telah memenuhi kriteria inklusi dijadikan sebagai sampel kemudian di evaluasi menggunakan metode gysssens. Penelitian ini dilakukan di rumah sakit islam sultan agung semarang. Pada penelitian ini jumlah sampel yang diambil sebanyk 46 sampel. Jumlah sampel perempuan lebih banyak dari laki-laki dengan presentase sebesar 69,6% (32 pasien) dan rentang umur paling banyak 36-65 tahun dengan persentase 63,1% (29 pasien). Pola penggunaan antibiotik yang paling banyak digunakan adalah ceftriaxone dan untuk kategori 0 ada 26 kasus (56,52 %) kategori kategori IIA ada 2 kasus (4,34 %) kategori IIIB ada 5 kasus (10, 86 %) kategori IVC ada 13 kasus(28,26 %). Kesimpulan penelitian ini adalah masih banyak penggunaan antibiotik yang tidak rasional (bukan kategori 0) yaitu 43,48 % dan yang rasional (kategori 0) 56,52 % dan tidak ada hubungan antara kerasionalan penggunaan antibiotik dengan lama rawat inap dengan menggunakan uji fisher exact test. Kata kunci: infeksi saluran kemih,Antibiotik,Metode Gyssens} }