@thesis{thesis, author={Ayu Diyan Kartika}, title ={HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT ASFIKSIA DENGAN PERKEMBANGAN BAYI MENURUT KPSP Studi Observasional pada Bayi Usia 6 - 12 bulan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang}, year={2017}, url={http://repository.unissula.ac.id/10031/}, abstract={Keadaan asfiksia mengakibatkan kerusakan pada beberapa jaringan salah satunya pada sistem saraf pusat. Kerusakan pada sistem saraf pusat pada bayi dengan riwayat asfiksi sedang sampai berat dapat mengakibatkan perlambatan tumbuh kembang bayi. Deteksi dini dan tindakan evaluasi sangat penting untuk menilai keterlambatan perkembangan karena akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya Salah satu alat untuk menilai perkembangan bayi adalah KPSP (Kuesioner Pra Skrening Perkembangan). Peneliti tertantang untuk mengetahui hubungan antara riwayat asfiksi dengan perkembangan bayi pada usia 6 bulan-1 tahun di Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSIA) Semarang. Jenis penelitian ini penelitian observasional analitik dan cross sectional adalah rancangan penelitiannya, dimana data responden diperoleh dari rekam medik RSIA Semarang. Total responden penelitian sebanyak 41 bayi dengan usia 6 bulan - 1 tahun. Instrumen yang digunakan untuk mengukur perkembangan bayi adalah Kuesioner Pra Skrinning Perkembangan. Analisis statistik menggunakan analisis bivariat dengan uji statistik Chi Square. Hasil uji Chi Square dari hubungan antara riwayat asfiksia dengan perkembangan bayi usia 6 ? 1tahun dengan keeratan hubungan sedang (p=0,000 dan r=0,581). Pada 41 bayi usia 6bulan - 1 tahun dengan riwayat asfiksia neonatorum, frekuensi paling banyak asfiksi terjadi pada bayi laki-laki sebesar 75,6% sedangkan pada bayi perempuan sebesar sebesar 24,4%. Berdasarkan dari penelitian dapat disimpulkan adanya hubungan antara riwayat asfiksi dengan perkembangan bayi usia 6 bulan sampai 1 tahun. Kata Kunci : asfiksia, Kuesioner Pra Skrining Perkembangan, perkembangan} }