@thesis{thesis, author={Wulandari Nita}, title ={PENGARUH LAMA WAKTU KEMATIAN PADA MEDIUM AIR TAWAR DAN AIR LAUT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI OTOT GASTROCNEMIUS Studi Eksperimental terhadap Tikus Putih (Rattus norvegicus)}, year={2017}, url={http://repository.unissula.ac.id/10064/}, abstract={Penelitian Windhi (2016) mengenai hubungan lama kematian dengan kerusakan histopatologi otot gastrocnemius tikus galur Wistar diperoleh presentase mean tertinggi pada kelompok 12 jam air sungai, 48 jam aquadest, air sungai dan air laut sebesar 100%. Pembusukan dipengaruhi aktivitas mikroorganisme aerob, suhu, kadar garam, arus air serta medium mayat berada. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh lama waktu kematian pada medium air tawar dan air laut terhadap gambaran histopatologi otot gastrocnemius. Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design menggunakan 40 ekor tikus putih rattus norvegicus dibagi dalam 8 kelompok. Tikus dibunuh dengan cara dimasukkan dalam air tawar dan air laut. Kelompok I, II, III, dan IV adalah kelompok yang ditenggelamkan ke dalam air laut, sedangkan V, VI, VII, dan VIII ditenggalamkan dalam air tawar, kemudian diambil otot gastrocnemius dan diamati secara histopatologi menggunakan pengecatan HE dengan perbesaran 400X. Data dianalisis dengan uji normalitas dan homogenitas, dilanjutkan uji Kruskal Wallis dan Mann Whitney. Uji Shapiro-Wilk pada medium air laut dan air tawar didapatkan hasil p= 0, 000(p<0,05) pada kelompok V. Pada uji Mann Whitney pada medium air tawar dan air laut didapatkan hasil p=0317 pada 0 jam, p=1,000 pada 12 jam, p=1,000 pada 24 jm, p=1,000 pada 48 jam (p>0,05) Kesimpulan bahwa gambaran histopatologi otot gastrocnemius pada keempat waktu pengamatan postmortem antara medium air laut dan medium air tawar menunjukkan tidak berbeda secara signifikan (p>0,05. Kata kunci : Histopatologi otot gastrocnemius, Tenggelam, Air Tawar, Air Laut, Lama Kematian} }