@thesis{thesis, author={Luthfiyyana Qonita}, title ={PENGARUH PEMBERIAN OMEGA 3 SEBAGAI EFEK PROTEKTOR TERHADAP DERAJAT KERUSAKAN SEL HEPAR (Studi Eksperimental pada Tikus Putih (Ratus Norvegicus) Jantan Galur Wistar yang diinduksi Monosodium Glutamat)}, year={2017}, url={http://repository.unissula.ac.id/10068/}, abstract={MSG dalam jumlah optimal dapat bermanfaat meningkatkan transmisi impuls syaraf untuk mendukung fungsi koordinasi dan regulasi, namun penggunaan dalam jumlah yang berlebih mempengaruhi efek sitotoksik dan mengakibatkan terjadinya stres oksidatif. Salah satu organ tubuh yang rentan terkena stres oksidatif yaitu hepar. Omega 3 (asam linoleat, EPA, dan DHA) dapat mempengaruhi kerja hepar dengan cara menyumbangkan sebuah elektron pada lipid biomembran sehingga meningkatkan integritas fungsional membran sel. Penelitian eksperimentalpost test only control group design ini menggunakan30 ekor tikus jantan galur wistar yang, kemudian dibagi secara simple random sampling menjadi5 kelompok yaitu K(-), K(+), KP-I, KP-II, dan KP-III. Semua kelompok mendapatkan makan ad libitum, di adaptasi 7 hari dan perlakuan 14 hari. K(-) hanya dapat pakan standar, K(+) diberikan MSG 6g/kgBB demikian juga untuk 3 kelompok lain, KP-I ditambah omega 3 4,5mg/ekor, KP-II ditambah omega 3 9mg/ekor, KP-III omega 3 18mg/ekor. Pemberian MSG dan omega 3 peroral. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung gambaran histopatologi tubulus proksimal ginjal. Uji hipotesis menggunakan uji Kruskal wallisyang dilanjutkan dengan uji Mann whitney. Hasil penelitian pengaruh omega 3 sebagai protektor kerusakan tubulus proksimal ginjalmenunjukan adanya perbedaan yang bermakna .Uji Kruskal Wallis pada semua kelompok ditiap-tiap lapang pendang sebesar 0,000 (<0,05). Uji Mann Whitney. Hasil uji beda menunjukkan bahwa secara umum terdapat perbedaan antar kelompok perlakuan pada K (-) dengan K (+), antara K (-) dengan K 1, antara K (-) dengan K 2, antara K (-) dengan K 3, antara K (+) dengan K 2, antara K (+) dengan K 3 serta antara K (1) dengan K 2, antara K (1) dengan K 3. Sedangkan pada perbandingan antar kelompok perlakuan lainnya tidak ditemukan perbedaan yang bermakna, karena nilai signifikansi yang diperoleh pada uji beda Mann Whitney (P>0,05). Pemberian omega 3 berpengaruh terhadap derajat kerusakan sel hepar tikus jantan galur wistar yang diinduksi MSG. Kata Kunci :Derajat Kerusakan Sel Hepar, Monosodium Glutamat, Omega 3, peroral} }