@thesis{thesis, author={Danis and Siti Thomas and TIWIE MAULANI }, title ={HUBUNGAN IMT DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PENDERITA HIV YANG MENDAPAT TERAPI AZT (Studi Observasional Analitik di Balkesmas Kota Semarang)}, year={2019}, url={http://repository.unissula.ac.id/14435/}, abstract={Kadar hemoglobin menjadi salah satu marker untuk mengetahui anemia. Anemia sering terjadi pada pasien HIV. Disregulasi sitokin pada infeksi HIV menekan proses eritropoiesis dan meningkatkan apoptosis sel progenitor eritroid. AZT (Zidovudine) digunakan sebagai terapi lini pertama pasien HIV, namun salah satu efek samping obat tersebut dapat menyebabkan anemia. Berdasarkan konsep teori terdapat hubungan secara tidak langsung antara IMT dengan kadar hemoglobin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar hemoglobin dengan indeks massa tubuh pasien HIV yang mendapat terapi AZT di Balkesmas Kota Semarang. Metode penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional menggunakan 40 rekam medis pasien HIV yang mendapat terapi AZT di Balkesmas Kota Semarang. Pasien penderita HIV dipilih sesuai dengan kriteria inklusi, data kadar hemoglobin dan indeks massa tubuh pada rekam medis dari bagian administrasi dicatat dan dianalisa besar hubungan kadar hemoglobin dan indeks massa tubuh dengan menggunakan uji Spearman. Hasil rerata kadar hemoglobin, yaitu 13,31 ± 1,794 g/dL, hasil rerata indeks massa tubuh, yaitu 22,16 ± 3,14 kg/m2. Hasil analisis diperoleh p=0,225 (p>0,05) dengan nilai korelasi -0,196. Disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kadar hemoglobin dengan indeks massa tubuh pada pasien HIV yang mendapat AZT di Balkesmas Kota Semarang. Kata kunci : HIV, AZT, Indeks Massa Tubuh, Kadar Hemoglobin} }