@thesis{thesis, author={Nanda Fahreza Alvian and Wahyudi Ahmad}, title ={PERBANDINGAN ANALISIS PERKUATAN TANAH METODE KOLOM GROUT MODULAR DENGAN PEMODELAN TIPE PLATE DAN TIPE CLUSTER MENGGUNAKAN PROGRAM NUMERIK}, year={2017}, url={http://repository.unissula.ac.id/9638/}, abstract={Pulau Jawa merupakan pulau terluas ke-13 di dunia dan merupakan pulau dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia yaitu hampir 160 juta penduduk. Banyak kota di Pulau Jawa sedang mengalami perkembangan dari sektor ekonomi dikarenakan tumbuhnya industri di daerah tersebut, sebagai contoh Kota Pemalang dan Kota Batang. Hal ini juga diiringi dengan pertambahan pemukiman penduduk yang menyebabkan kondisi lalulintas akan semakin padat, sehingga perlu adanya pembangunan jalan tol di daerah tersebut untuk memenuhi kelas jalan yang dibutuhkan. Pada proyek pembangunan jalan tol Pemalang – Batang STA 353+743 – STA 353+843 terdapat perencanaan mainroad yang melewati Sungai Sragi Baru, sehingga perlu adanya perencanaan jembatan. Kondisi tanah yang digunakan sebagai dasar timbunan oprit adalah tanah lunak dimana memiliki daya dukung yang rendah dan kompresibilitas yang tinggi. Salah satu metode perbaikan tanah yang diaplikasikan pada proyek pembangunan jalan tol Pemalang – Batang ini adalah Kolom Grout Modular (KGM). Metode ini merupakan metode stabilisasi tanah menggunakan bahan semen dimana semen slurry akan diinjeksikan melalui auger khusus yang akan dipasang ke dalam tanah sehingga akan mengakibatkan tanah terdesak dan termampatkan. Diatas KGM terdapat timbunan Load Transfer Platform (LTP) yang berfungsi untuk mendistribusikan beban ke kolom – kolom yang ada dibawahnya. Pada tugas akhir ini, dilakukan pemodelan kolom grout modular dengan 2 tipe, yaitu tipe plate dan tipe cluster menggunakan program numerik yaitu PLAXIS, sehingga dapat dibandingkan hasil analisis dari segi tekanan air pori berlebih, tegangan efektif, dan penurunan pada LTP. Berdasarkan pemodelan menggunakan program numerik dengan konstruksi telah terkonsolidasi selama 50 tahun, didapatkan hasil tekanan air berlebih yaitu -3,39 x 10-5 kN/m2 untuk KGM tipe plate lebih besar daripada -2,76 x 10-5 kN/m2 untuk KGM tipe cluster, sehingga Kondisi tanah menggunakan KGM tipe plate lebih lama terdrainase daripada KGM tipe cluster. KGM tipe plate memiliki tegangan efektif yang lebih kecil yaitu -3,70 x 102 kN/m2 daripada KGM tipe cluster yaitu -4,68 x 102 kN/m2. Penurunan Load Transfer Platform (LTP) untuk KGM tipe plate sebesar 20,6 cm dan untuk KGM tipe cluster sebesar 34,1 cm. Kata kunci: Cluster, Kolom Grout Modular, Plate, Plaxis, Tanah lunak} }