@thesis{thesis, author={SUPRAYOGI WAHID ANDANG and WIJANARKO WAHYU MUFTHI}, title ={PENGARUH GEOMETRI STRUKTUR TERHADAP PERILAKU STRUKTURAL GEDUNG RUMAH SAKIT PRATAMA YOGYAKARTA}, year={2017}, url={http://repository.unissula.ac.id/9739/}, abstract={Perkembangan konstruksi di Indonesia saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini ditunjukan dengan bangunan di Indonesia yang memiliki bentuk arsitektur yang bermacam-macam. Khususnya adalah bangunan gedung yang memiliki bentuk atau geometri yang beraneka ragam yang dipengaruhi oleh tata letak strukturnya. Sebagai bahan studi perancangan, Gedung Rumah Sakit Pratama Yogyakarta merupakan gedung yang memiliki lima lantai dan memiliki tata letak struktur non simetris. Sehingga, dari masalah tersebut Tugas Akhir ini membahas tentang ?Pengaruh Geometri Struktur Terhadap Perilaku Struktural Gedung Rumah Sakit Pratama Yogyakarta?.Dari struktur geometri bangunan Rumah Sakit Pratama Yogyakarta, akan ditinjau dengan beberapa struktur geometri simetris (persegi dan persegi panjang) dan bentuk non simetris (L dan U). Geometri yang ditinjau adalah sama yaitu portal yang dibuat sama baik tinggi tingkat portal, fungsi gedung, tinggi kolom, luas lantai jarak antar kolom, mutu beton, maupun mutu baja tulangan. Perancangan bangunan dilakukan dengan mengembangkan bentuk asli yaitu T menjadi L, Persegi Panjang, dan Persegi, dengan luas lantai bangunan sama dibantu menggunakan software Etabs V 9.7.4. Analisa struktur bangunan dihitung berdasarkan hasil etabs, dengan mengacu pada tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung (SNI 03-2847-2002 dan 2013), tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan gedung (SNI 03-1726-2012). Hasil analisa struktur terhadap perilaku struktur menunjukkan bahwa bangunan dengan bentuk persegi memiliki perilaku struktur untuk simpangan arah Y 30,46% paling kecil dari bangunan T, momen pada balok 16,5% paling kecil dari bangunan T, momen pada kolom 34,24% paling kecil dari bangunan T, gaya axial pada tengah bangunan 0,34% paling kecil dari bangunan T. Sedangkan bentuk bangunan persegi panjang memiliki perilaku struktur untuk simpangan arah X 59,84% paling kecil dari bangunan T, gaya axial max 20,01% paling kecil dari bangunan T, untuk gaya geser pada kolom 71,30% paling besar dari bangunan T. Sedangkan bentuk bangunan L memiliki perilaku struktur untuk simpangan arah Y paling besar, momen pada balok 1,1% paling besar dari bangunan T, gaya axial pada tepi bangunan paling kecil 19% dari bangunan T, gaya axial pada tengah bangunan paling besar. Sedangkan bentuk bangunan T memiliki perilaku struktur untuk simpangan arah X paling besar, gaya geser pada balok paling kecil, gaya geser pada kolom paling kecil, momen pada kolom paling besar, gaya axial max paling besar, gaya axial pada tepi bangunan paling besar. Sehingga didapat kesimpulan, perilaku struktur bangunan berbentuk simetris lebih baik dibandingkan bangunan berbentuk non simetris. Kata Kunci : Geometri, Struktur, Simetris} }