@thesis{thesis, author={PERMANA YUNAN LUTHFIAN}, title ={PERANCANGAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MENGELIMINASI PEMBOROSAN (WASTE) PADA LINE PRODUCTION UNIT E DENGAN METODE WAM, VALSAT DAN RCA (Studi Kasus Pada PT. Nusa Tekstil Globe)}, year={2017}, url={http://repository.unissula.ac.id/9807/}, abstract={Terciptanya performansi perusahaan yang optimal merupakan tujuan dari suatu industri manufaktur dimana perusahaan mampu menghasilkan produk yang berkualitas secara optimal dan ekonomis supaya mampu meraih profit serta dapat memberikan produk secara tepat waktu. Namun permasalahan yang sering dihadapi perusahaan adalah masih banyak ditemukan pemborosan baik dalam hal waktu produksi maupun produk reject yang disebabkan oleh aktivitas yang tidak bernilai tambah atau tidak efisien. Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan harus mengetahui aktifitas-aktifitas yang bernilai tambah dan identifikasi waste yang terjadi selama aktifitas produksi berlangsung sehingga dapat dieliminasi dan mampu memangkas waktu proses produksi. Sehingga digunakan pendekatan lean manufacturing dengan menggunakan metode waste assessment model (WAM) yang digunakan untuk menyederhanakan pencarian dari permasalahan dan mengidentifikasi untuk mengeliminasi waste, selanjutnya menganalisa detail dengan Value Stream Analysis tools (VALSAT) yang digunakan sebagai alat bantu untuk memetakan secara detail value stream yang berfokus pada value added activities serta Root Cause Analysis (RCA) untuk mengidentifikasi akar penyebab terjadinya waste. Berdasarkan hasil penelitian dengan metode yang digunakan mampu mengidentifikasi waste dimana dari hasil identifikasi waste dengan WRM menunjukkan bahwa waste inappropriate memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap munculnya jenis waste lain dengan proporsi 18,67%, selain itu dapat diketahui pula bahwa waste inventory dan defect merupakan waste yang paling banyak dipengaruhi oleh waste lain dengan proporsi yang sama 18,67%. Sedangkan hasil WAQ menunjukkan bahwa waste defect merupakan waste yang paling dominan karena menduduki peringkat pertama dengan proporsi 22,15%, sementara waste overproduction, inventory, waiting, motion, transportation dan process secara berurutan memiliki proporsi 19,40%, 18,79%, 14,19%, 11,67%, 10,38% dan 3,42%. Selain itu dari hasil observasi awal diketahui bahwa selama proses produksi berlangsung hanya menghasilkan nilai MCE sebesar 69% hal ini menunjukkan bahwa proses produksi belum ideal karena masih mengonsumsi non value added activities. Kemudian setelah diusulkan rekomendasi perbaikan berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan maka dapat menghasilkan peningkatan nilai MCE sebesar 92%. Hal ini menunjukkan bahwa proses produksi sudah cukup ideal karena nilai MCE telah mendekati nilai 100%. Kata Kunci: PT. Nusa Tekstil Globe, Seven Waste, Lean Manufaturing, WAM, VALSAT, RCA, Efisiensi} }