@thesis{thesis, author={SALSADILA AURA OKTOTYO .}, title ={GANGGUAN WICARA TARAF MORFOLOGIS ANAK PENYANDANG EKOLALIA DI SEKOLAH INKLUSI PANTARA:KAJIAN NEUROLINGUISTIK}, year={2020}, url={http://repository.unj.ac.id/10449/}, abstract={Morphological Level Speech Disorders of Children with Ecolalia in Inclusion Schools Pantara: Neurolinguistic Studies. Thesis, Indonesian Literature Study Program, Faculty of Language and Arts, Jakarta State University. This study aims to determine and explain the forms of language skills that can be done by children with ecolalia at the Pantara Inclusion School, Tebet, South Jakarta. This type of research uses a descriptive qualitative approach. Data collection using the method of observation, record and record. The data collected is then analyzed, the data is presented by drawing conclusions about the meaning of the data that has been collected. The results of the study showed that the children with ecolalia disorders under study were difficult to pronounce the correct word using affixes so that all they understood was the root word, it was also difficult to pronounce the repetition of words that did not match the meaning of the word. This makes the meaning of the sentence different. Likewise with word compounding. Ecolalia autistic children also have delays in speaking, when researchers ask something the child is silent first before they answer with less clear articulation. This is due to the lack of understanding of the meaning of the word. Keywords: ecolalia, language skills, neurolinguistics, morphology. ***************** Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai bentuk kemampuan berbahasa yang dapat dilakukan anak penyandang ekolalia di Sekolah Inklusi Pantara, Tebet, Jakarta Selatan. Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode simak, rekam dan catat. Data yang diperolah kemudian dianalisis, data disajikan dengan menarik kesimpulan mengenai pemaknaan data yang telah terkumpul. Hasil dari penelitian yang didapat bahwa anak yang mengalami gangguan ekolalia yang diteliti sulit untuk melakukan pengucapan kata yang benar menggunakan imbuhan sehingga yang mereka pahami hanyalah kata dasarnya, sulit juga untuk mengucapkan pengulangan kata yang tidak sesuai dengan arti makna kata tersebut. Hal tersebut membuat makna pada kalimat tersebut berbeda. Begitu juga dengan pemajemukan kata. Anak autis ekolalia juga memiliki keterlambatan dalam berbicara, ketika peneliti menanyakan sesuatu anak tersebut diam dahulu baru mereka menjawab dengan artikulasi yang kurang jelas. Hal itu dikarenakan kurang luasnya pemahaman makna kata.} }