@thesis{thesis, author={RAHMAWATI NINING}, title ={ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA BERGAYA SEKUENSIAL ABSTRAK UNTUK MENYELESAIKAN SOAL CERITA}, year={2019}, url={http://repository.unja.ac.id/10115/}, abstract={Latar belakang dilakukan penelitian ini adalah karena rendahnya kemampuan penalaran matematis siswa di SMP Negeri 1 Kota Jambi yang ditunjukkan beberapa siswa menyatakan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal terlebih lagi soal cerita, sehingga sering kali terjadi kesalahan dalam menyelesaikannya. Kesalahan yang terjadi dalam menyelesaikan soal cerita biasanya disebabkan oleh beberapa faktor antara lain siswa kesulitan menerjemahkan soal ke dalam bentuk model matematika dan kesulitan untuk menemukan permasalahan dan menentukan strategi yang akan diselesaikan didalam soal, siswa juga melakukan kesalahan dalam ketelitian. Kesulitan lain yang dialami siswa yaitu ketika menemukan bentuk soal yang berbeda dengan soal yang pernah diajarkan oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan penalaran matematis siswa SMP kelas IX yang memiliki gaya berpikir sekuensial abstrak dalam menyelesaikan soal cerita Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada kelas IX I SMP Negeri 1 Kota Jambi dengan pemilihan subjek penelitian berdasarkan hasil tes gaya berpikir sehingga diperoleh siswa dengan gaya berpikir sekuensial abstrak. Hasil dari tes gaya berpikir terdapat 5 subjek dengan gaya berpikir sekuensial abstrak. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes gaya berpikir untuk mengetahui siswa dengan gaya berpikir sekuensial abstrak, teknik tes lembar soal kemampuan penalaran matematis dan wawancara untuk mendapatkan data kemampuan penalaran matematis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima subjek memiliki kemampuan penalaran yang berbeda dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Secara keseluruhan subjek memenuhi indikator kemampuan penalaran matematis dimana subjek menyelesaikan soal dengan baik dan memenuhi semua indikator kemampuan penalaran matematis, hanya ada dua subjek yang tidak memenuhi semua indikator kemampuan penalaran matematis namun subjek tersebut sudah cukup baik dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Indikator menggunakan penalaran induktif untuk mengenali pola dan membentuk dugaan yang tidak terpenuhi oleh subjek SSA3, dan indikator menghargai sifat aksiomatik matematika yang tidak terpenuhi oleh subjek SSA1 dan SSA3.} }