@thesis{thesis, author={Indriani Lisa}, title ={ANALISIS PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI FUNGSI POLINOMIAL DI SMA}, year={2020}, url={http://repository.unja.ac.id/10210/}, abstract={Indrini, Lisa. 2019. Analisis Proses Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika pada Materi Fungsi Polinomial Di SMA: Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing : (I) Dr. Nizlel Huda, M.Kes , (II) Marlina, S.Pd., M.Pd. Kata Kunci: Proses Berpikir Kritis, Pemecahan Masalah, SMA. Pada pembelajaran matematika, pemecahan masalah merupakan proses, tujuan dan strategi yang penting. Pemecahan masalah merupakan proses mental tingkat tinggi dan memerlukan proses berpikir yang lebih kompleks termasuk berpikir kritis. Berpikir kritis diperlukan dalam pemecahan masalah karena berpikir kritis memberikan arahan yang tepat dalam berpikir dan bekerja, serta membantu menemukan keterkaitan faktor yang satu dengan yang lain secara tepat. Di SMA N 3 Sarolangun terdapat siswa yang berpikir kritis, namun belum terlihat memenuhi keseluruhan kriteria berpikir kritis dalam mengerjakan soal pemecahan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan proses berpikir kritis dalam pemecahan masalah matematika materi fungsi polinomial pada siswa kelas XII SMA N 3 Sarolangun. Dapat dilihat berdasarkan kriteria berpikir kritis yaitu Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity and Overview. Penelitian ini dilakukan di SMA N 3 Sarolangun pada kelas XII IPA 1 tahun ajaran 2019/2020 pada tanggal 19 Agustus-14 September 2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Dari 10 siswa calon subjek penelitian, ketika proses penyelesaian soal pemecahan masalah terdapat 3 cara penyelesaian soal yang berbeda. Sehingga siswa tersebut dikelompokkan berdasarkan cara atau strategi yang digunakan. Kemudian dari masing-masing kelompok diambil 1 siswa untuk dijadikan subjek penelitian. Maka berdasarkan hal tersebut subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu berjumlah 3 orang siswa. Data diperoleh dari lembar jawaban siswa yang dikerjaan dengan think aloud dan dilanjutkan dengan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ketiga subjek rata-rata memenuhi kriteria berpikir kritis Focus, Reason, Inference, Situation dan Overview. Namun SC2 dan SC3 tidak memenuhi kriteria Clarity, karena tidak memberikan alasan lebih lanjut mengenai langkah dan kesimpulan yang diambil. Hal ini disebabkan oleh tidak terbiasanya siswa memecahkan masalah yang diberikan dengan membuat penjelasan lebih lanjut, siswa hanya menghafal prosedur yang dilakukan sehingga siswa tidak terbiasa untuk berpikir kritis dalam pemecahan masalah serta ketika mengerjakan latihan-latihan pada saat pembelajaran soal yang diberikan adalah soal rutin.} }