@thesis{thesis, author={Harahap Rista}, title ={Penerapan Pembelajaran IPA Berkonteks Kearifan Lokal Jambi dengan Model PBL untuk Meningkatkan Literasi Sains dan Minat Belajar Siswa SMPN 30 Muaro Jambi}, year={2020}, url={http://repository.unja.ac.id/10811/}, abstract={Semua kegiatan yang mencakup tentang mengumpulkan pengetahuan yang berupa falta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan suatu proses penemuan dan menarik kesimpulan merupakan semua cakupan pola-pola yang ada pada literasi sains. Literasi sains diartikan sebagai kemampuan memahami dan menggunakan pengetahuan sains terhadap permasalahan pada perkembangan ilmu pengetahuan dam teknologi untuk meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan alam. Dalam banyak hal kemampuan literasi sains dapat digunakan sebagai suatu indikator bagi kualitas pendidikan dan sumber daya manusia pada suatu negara. PISA (Program for International Student Assessment ) adalah sebuah lembaga internasional yang melakukan studi lintas negara secara berkala, dalam memonitor pengukuran kemampuan berbagai literasi. PISA menempatkan Indonesia pada peringkat 10 terbawah dari Negara-negara di dunia yang memiliki aspek literasi sains yang baik. Pada studinya terakhirnya yang dirilis tahun 2018 literasi sains di Indonesia mengalami penurunan jika dibandingkan dengan skor PISA tahun 2015 yaitu dari 403 ke 396. Selain itu TIMSS (Trend in Internasional Mathematics and Science study) yang merupakan studi yang diinisiasi oleh The Internasional Association For The Evaluation of Education Achievement IEA menyatakan Indonesia hanya mampu mengenal topik sains dan menerapkan konsep-konsep yang abstrak. Selain itu INAP (Indonesian Nasional Assesment Program) selaku lembaga nasional yang ikut menghitung literasi sains menyatakan 73,61% literasi sians di Indonesia kurang terkhusus di Provinsi Jambi. Rendahnya literasi sians tentunya disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya. Salah satu akar permasalahan dari rendahnya literasi sains adalah belum terintegrasinya kearifan lokal dalam pembelajaran. Melului penerapan pembelajaran berkonteks kearifan lokal Jambi diharapkan mampu mengingkatkan Literasi Sains dan Minat Belajar Siswa dan membuat pembelajaran lebih bervariasi. Penelitian merupakan penelitian tindakan kelas menggunakan Model PBL yaitu penerapan pembelajaran berkonteks kearifan lokal dan merupakan tindak lanjut dari pengembangan buku ajar berkonteks kearifan lokal. Peneltian dilakukan di SMPN 30 Muaro Jambi pada November 2019, dengan subjek siswa kelas VIIA dengan jumlah siswa 30 orang.} }