@thesis{thesis, author={Irham Aldi}, title ={Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)Urb.) Terhadap Aktivitas Makan Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) pada Daun Kedelai (Glycine max (L.)Merr.) Sebagai Pengayaan Praktikum Entomologi}, year={2019}, url={http://repository.unja.ac.id/8778/}, abstract={Irham, Aldi. 2019. Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)Urb.) Terhadap Aktivitas Makan Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) pada Daun Kedelai (Glycine max (L.)Merr.) Sebagai Pengayaan Praktikum Entomologi: Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing: (I) Prof. Dr. Dra. Hj. Asni Johari, M.Si., (II) Dra. Hj. Muswita, M.Si. Kata kunci: biji bengkuang, aktivitas makan, kedelai Ulat grayak (Spodoptera litura F.) merupakan serangga hama polyfag dengan kisaran inang yang luas. Salah satu inang ulat grayak yaitu tanaman kedelai (Glycine max (L.)Merr). Keberadaan ulat grayak pada tanaman kedelai dilaporkan mengakibatkan kerugian bagi petani. Untuk mengatasi serangan ulat grayak dapat dilakukan penyemprotan insektisida sintetik. Penggunaan insektisida sintetik pada tanaman dapat menimbulkan banyak dampak negatif. Oleh karena itu, perlu dicarikan alternatif pengganti insektisida sintetik, salah satunya adalah insektisida nabati. Biji bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)Urb.) dapat dijadikan bahan dasar pembuatan insektisida nabati karena ekstrak biji bengkuang diketahui mengandung senyawa rotenon yzng bersifat racun bagi serangga. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh ekstrak biji bengkuang terhadap aktivitas makan ulat grayak dan untuk mengetahui tingkat pengaruh ekstrak biji bengkuang dalam beberapa konsentrasi terhadap aktivitas makan ulat grayak pada daun kedelai. Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 8 perlakuan dengan 3 kali ulangan yang terdiri atas kontrol negatif (P0), kontrol positif (P1), metanol (P2), dan ekstrak biji bengkuang 2 % (P3), 4 % (P4), 6 % (P5), 8 % (P6) dan 10 % (P7). Parameter yang diamati yaitu aktivitas makan ulat grayak. Penelitian ini dilakukan di laboratorium instrumen dan tugas akhir Fakultas Sains dan Teknologi dan laboratorium Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jambi yang pada Januari - Maret 2019. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak biji bengkuang berpengaruh terhadap aktivitas makan ulat grayak pada daun kedelai dan menunjukkan kemampuan berbeda dalam beberapa konsentrasi. Perlakuan yang diberi ekstrak konsentrasi 10 % (P7) menujukkan pengaruh yang berbeda dengan perlakuan lainnya. Aktivitas makan pada P7 lebih rendah dari P0, P2, P3, P4, P5, P6 dan lebih tinggi dari P1. Ekstrak 10 % masih belum mencapai kemampuan pestisida sintetik dalam menekan aktivitas makan ulat grayak. Aktivitas makan ulat grayak yang teramati pada perlakuan yang diberi ekstrak biji bengkuang masih dalam kategori aktif (20 ? 80 %) yang berarti belum mampu menekan aktivitas makan ulat grayak hingga kategori tidak aktif (? 20 %).} }