@thesis{thesis, author={Devi Yulia Sandra}, title ={Analisis Kemampuan Literasi Matematis Siswa Kelas VIII Berdasarkan Gaya Kognitif Reflektif dalam Pemecahan Masalah Berbasis Modelling Mathematics}, year={2019}, url={http://repository.unja.ac.id/9048/}, abstract={ABSTRAK Devi, Yulia Sandra. 2019. Analisis Kemampuan Literasi Matematis Siswa Kelas VIII Berdasarkan Gaya Kognitif Reflektif dalam Pemecahan Masalah Berbasis Modelling Mathematics: Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, FKIP Universitas Jambi. Pembimbing: (I) Dr. Drs. Kamid, M.Si (II) Drs. Sofnidar, M.Si. Kata Kunci : literasi matematis, reflektif, modelling mathematics. Belum terpenuhinya seluruh indikator kemampuan literasi matematis siswa bergaya kognitif reflektif merupakan salah satu masalah yang menjadi alasan penelitian ini. Indikator menafsirkan, menerapkan, dan mengevaluasi hasil matematika belum dapat dipenuhi karena faktor tidak terbiasa dalam merepresentasikan dan memvalidasi hasil matematika yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan literasi matematis siswa kelas VIII bergaya kognitif reflektif dalam pemecahan masalah berbasis modelling mathematics. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Kota Jambi kelas VIII-CIBI tahun ajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian adalah 5 siswa yang memiliki gaya kognitif reflektif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes gaya kognitif untuk memilih subjek gaya kognitif reflektif, lembar pemecahan masalah berbasis modelling mathematics, dan pedoman wawancara kemampuan literasi matematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan gambaran kemampuan literasi matematis siswa gaya kognitif reflektif dalam pemecahan masalah berbasis modelling mathematics adalah, untuk SR1, SR3, dan SR5 memenuhi dua indikator kemampuan literasi matematis. SR2 dan SR4 memenuhi satu indikator kemampuan literasi matematis. SR2 dan SR4 tidak memenuhi indikator menggunakan konsep, fakta, prosedur, dan alasan matematika karena subjek telah menggunakan alasan matematika yang tepat sesuai dengan konteks masalah namun dalam prosedur pemecahan masalah subjek masih mengalami kekeliruan karena subjek masih kurang teliti pada proses pemecahan masalah. Seluruh subjek tidak memenuhi indikator menafsirkan, menerapkan, dan mengevaluasi hasil matematika karena belum mampu dalam menjelaskan hasil atau kesimpulan matematis dapat atau tidak, masuk akal atau tidak dengan konteks masalah yang diberikan hal tersebut disebabkan karena tidak terbiasa dalam mengecek dan mengevaluasi hasil matematika yang diperoleh.} }