@thesis{thesis, author={Saputra Edwin}, title ={PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI PADA HUKUM ARCHIMEDES}, year={2019}, url={http://repository.unja.ac.id/9462/}, abstract={Edwin Saputra.2019. Pemahaman Konsep Siswa Sma Negeri 11 Kota Jambi Pada Hukum Archimedes: Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing : (I) Drs.Maison, M.PhD., (II) Febri Berthalita Pujaningsih, M.Si., Kata Kunci : Pemahaman Konsep, Hukum Archimedes. Konsep di dalam proses pembelajaran merupakan hal yang perlu dipahami, dipelajari serta dikuasai oleh siswa. Sebelum pembelajaran dimulai, tentunya siswa telah memiliki pemikiran ataupun konsep sendiri tentang konsep Hukum Archimedes. Konsepsi siswa yang tidak sesuai menyebabkan terjadinya miskonsepsi. Menurut Suparno, 2005 bahwa miskonsepsi merupakan suatu konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang dikemukakan oleh pakar dalam bidang itu. Banyak faktor?faktor yang menyebabkan siswa tidak mampu mencapai ketuntasan minimum yang telah ditentukan sekolah untuk mata pelajaran fisika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase miskonsepsi siswa SMA Negeri 11 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2017/2018 yang mengalami miskonsepsi pada materi Hukum Archimedes menggunakan Four Tier Bouyancy Instrument. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 11 Kota Jambi pada 21 Mei 2018. Data penelitian diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada siswa. Setelah kuesioner dikembalikan, data tersebut dianalisis secara kuantitatif dengan bantuan fungsi logis melalui Microsoft Excel. Hasil tes siswa tersebut dianalisis dan siswa yang berpotensi mengalami miskonsepsi di wawancara guna mengetahui apakah siswa tersebut mengalami miskonsepsi. Hasil penelitian menunjukkan siswa mengalami miskonsepsi. adapun miskonsepsi dengan persentase tertinggi adalah 95%. Miskonsepsi ini terjadi jika siswa memiliki pemikiran bahwa Semakin kecil massa benda, gaya apung semakin besar. Sedangkan miskonsepsi dengan data presentase terendah adalah 32%. Miskonsepsi yang terjadi adalah jika siswa berpikir bahwa Gaya apung tidak ditentukan oleh tekanan volume benda yang tercelup tetapi ditentukan oleh volume total benda. Ini menandakan siswa benar mengalami miskonsepsi. Dari hasil penelitian ini disarankan kepada guru agar lebih berkreasi dalam penyampaian materi. Seperti menggunakan metode experimen ataupun praktek langsung. Kepada siswa diharapkan mampu mengikuti pembelajaran dengan baik, agar paham dengan konsep-konsep yang diajarkan. Sehingga tidak lagi terjadi miskonsepsi.} }