@thesis{thesis, author={Ajeng Lestari Pramita}, title ={Kajian Intertekstual pada Novel Ayat-Ayat Cinta 2 Karya Habiburrahman El-Shirazy dengan Novel Jawaban Sang Pendoa Karya Regysta}, year={2021}, url={http://repository.unmuhjember.ac.id/9541/}, abstract={Karya sastra diciptakan oleh pengarang biasanya akan berhipogram atau bersandar terhadap karya sastra lain yang telah terbit sebelumnya. Untuk mengetahui hipogram tersebut, dibutuhkan kajian intertekstual, yaitu kajian mengenai hubungan teks satu dengan teks lainnya. Maka penelitian ini menggunakan kajian intertekstual sebuah novel dan memfokuskan temuan pada konflik internal berupa idividu dengan dirinya sendiri dan konflik eksternal individu dengan individu lain. Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana intertekstual novel Ayat-Ayat Cinta 2 Karya Habiburrahman El Shirazy dan novel Jawaban Sang Pendoa Karya Regysta ditinjau dari konflik internal berupa individu dengan dirinya sendiri dan bagaimana intertekstual di dalam novel Ayat-Ayat Cinta 2 Karya Habiburrahman El Shirazy dan novel Jawaban Sang Pendoa Karya Regysta pada konflik eksternal berupa individu dengan individu lain. Tujuan penelitian ini mengetahui intertekstual pada novel Ayat-Ayat Cinta 2 Karya Habiburrahman El Shirazy dan novel Jawaban Sang Pendoa Karya Regysta ditinjau dari konflik internal berupa individu dengan dirinya sendiri dan konflik eksternal individu dengan individu lain. Jenis penelitian ini merupakan kualitatif. Sumber data penelitian adalah novel. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan reduksi. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai human instrument dan instrumen bantu penelitian merupakan tabel instrumen. Teknik pengujian kesahihan data merupakan triangulasi metode. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya intertekstual dari segi konflik internal berupa individu dengan dirinya sendiri dan dari segi konflik eksternal berupa individu dengan individu lain. Tokoh utama dalam Novel Ayat-Ayat Cinta 2 menceritakan tentang tokoh Fahri yang tidak bisa melupakan Aisha menyebabkan ia terjebak dalam masa lalu dan dua pilihan. Kedua hal tersebut juga bisa dijumpai dalam novel Jawaban Sang Pendoa yang juga belum bisa melupakan kekasihnya hingga membuat tokoh terjebak dalam masa lalu. Konflik eksternal kedua novel juga sama, yaitu tokoh dengan pasangannya. Konflik terjadi ketika Fahri tidak memberikan Hulya haknya sebagai istri dan konflik yang hampir serupa juga bisa ditemui pada novel Jawaban Sang Pendoa ketika tokoh Mel meminta haknya sebagai kekasih yang tidak juga ia dapat dari tokoh Zay. Kesimpulan dari penelitian ini merupakan adanya intertekstual, yaitu hubungan karya yang satu dengan yang lain. Ayat-Ayat Cinta 2 dan novel Jawaban Sang Pendoa menunjukkan adanya hubungan kesamaan dari segi konflik internal berupa individu dengan dirinya sendiri dan pada konflik eksternal berupa individu dengan individu lain.} }