@thesis{thesis, author={KURNIAWAN ANDY and NURDIWATY DIAH and Septiani Erika Tri}, title ={ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL MELALUI METODE COST PLUS PRICING PENDEKATAN FULL COSTING (STUDI KASUS PADA PABRIK KRECEK MEKAR JAYA DESA BULUSARI KECAMATAN TAROKAN KABUPATEN KEDIRI)}, year={2023}, url={http://repository.unpkediri.ac.id/12180/}, abstract={Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa perhitungan harga pokok produksi perlu dilakukan dengan metode yang tepat agar perusahaan dapat menentukan harga jual produknya dengan tepat sehingga produknya dapat bersaing di pasaran. Perhitungan harga pokok produksi yang tepat diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat mencapai keuntungan dengan lebih maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis antara perhitungan harga pokok produksi melalui metode full costing dan penentuan harga jual krecek padang pasir melalui metode cost plus pricing dengan berdasarkan metode Pabrik Krecek Mekar Jaya. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yaitu membandingkan antara teori dengan hasil kenyataan yang ada di perusahaan untuk kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Data yang digunakan di dalam penelitian ini sebagai objek penelitian adalah laporan biaya produksi pada Pabrik Krecek Mekar Jaya selama tahun 2022. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Pabrik Krecek Mekar Jaya menggunakan metode perkiraan sehingga dalam memperhitungkan harga pokok produksi masih sangat sederhana dan kurang tepat. (2) Perhitungan harga pokok produksi berdasarkan pendekatan full costing dan harga jual berdasarkan metode cost plus pricing menghasilkan nilai yang lebih besar daripada perhitungan berdasarkan metode Pabrik Krecek Mekar Jaya. (3) Adanya perbedaan nilai ini dikarenakan Pabrik Krecek Mekar Jaya tidak memasukkan semua unsur biaya overhead pabrik yang meliputi biaya bahan bakar, biaya pemeliharaan peralatan, biaya penyusutan peralatan produksi dan biaya penyusutan gedung produksi. (4) Metode full costing dapat dijadikan sebagai alat pengendalian biaya untuk meningkatkan efisiensi produksi dan juga dapat menjadikan biaya yang tidak berkaitan langsung dengan proses produksi sebagai cadangan bagi perusahaan apabila sewaktu-waktu perusahaan mengalami kerugian.} }