@thesis{thesis, author={Nasrudin Jafar and SAMIJO SAMIJO and SULISTYONO BAMBANG AGUS}, title ={PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA KONTEN QUANTITY UNTUK MENDESKRIPSIKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA}, year={2023}, url={http://repository.unpkediri.ac.id/12243/}, abstract={Pengembangan soal matematika model PISA adalah sarana pembaharuan kemampuan siswa untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks pembelajaran matematika, bilangan, ukuran serta pola bilangan pada kehidupan sehari-hari (quantity) ini adalah wujud instrumen soal matematika model PISA yang dapat dibuat dengan standar internasional PISA. Penelitian pada karya ilmiah ini bertujuan guna menghasilkan soal matematika model PISA konten quantity yang valid dan praktis, mengetahui efek potensial dari soal model PISA konten quantity terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa dan memberikan gambaran tentang level kemampuan komunikasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal PISA konten quantity Prosedur dalam penelitian dan pengembangan yang digunakan sesuai dengan langkah-langkah pengembangan Borg and Gall yang terdiri dari lima langkah yaitu penelitian dan pengumpulan informasi awal, perencanaan, pengembangan format produk awal, uji coba lapangan awal, kemudian merevisi hasil uji coba. Subyek penelitian ialah 15 siswa kelas X SMA Negeri 2 Kediri. Teknik pengumpulan data yang dilakukan ialah (1) tes, (2) wawancara, serta (3) validasi instrumen. Analisis dilakukan secara bertahap menggunakan urutan analisis data validasi, analisis data kepraktisan soal, kemudian analisis soal kaitan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis. Dari hasil analisis data serta pembahasan disimpulkan bahwa penelitian ini menghasilkan (1) 5 butir soal uraian matematika model PISA menggunakan konten quantity. (2) Kualitas soal matematika sesuai dengan kriteria praktis, valid, dan terdapat efek potensial. Validitas dapat ditinjau dari hasil validasi ahli yang menyatakan bahwa soal instrumen layak dipergunakan berdasarkan isi (sesuai dengan konten), konstruk (sesuai dengan teori dan kriteria soal), serta bahasa (menggunakan kaidah bahasa yang benar dan sesuai ejaan bahasa Indonesia). Kepraktisan ditinjau dari hasil tes dan setelah soal diujicobakan lalu wawancara dengan guru dan siswa yang menyatakan bahwa soal yang diujikan telah layak dipergunakan namun dalam penggunaan tata bahasa supaya harus dapat dipahami siswa. (3) 5 butir soal yang menjadi instrumen soal matematika dalam bentuk uraian dan setiap soal dapat digunakan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa. Dari hasil ujicoba dapat dilihat bahwa persentase siswa yang berpotensi pada description dan mathematics visualizing sebesar 53,33% dan siswa berpotensi pada explaining dan concluding sebesar 33,33%. Namun beberapa siswa memiliki potensi kemampuan komunikasi matematis lebih dari 1 indikator.} }