@thesis{thesis, author={Muhammad Kurniawan}, title ={ANALISA PERBANDINGAN ANGKUTAN DARAT DENGAN ANGKUTAN AIR UNTUK PENGANGKUTAN BATUBARA.}, year={2018}, url={http://repository.unsada.ac.id/1126/}, abstract={Batubara adalah salah satu sumber daya energi yang cukup melimpah terdapat di Indonesia. Saat ini batubara di Indonesia bukan hanya merupakan komoditi ekspor penghasil devisa negara tetapi juga mulai dimanfaatkan sebagai sumber energi pengganti minyak dan gas bumi. Masih tingginya permintaan untuk ekspor dan kebutuhan dalam negeri, produksi batubara di salah satu wilayah Provinsi Kalimantan Selatan akan ditingkatkan dari 8.000.000 ton/tahun menjadi 10.000.000 ton/tahun. Peningkatan jumlah produksi tersebut membutuhkan transportasi yang sesuai agar produksi dapat tercapai. Perhitungan perbandingan transportasi batubara dimulai dari kapasitas angkutan, kapasitas muatan angkutan berdasarkan grafik skedul perjalanan, dan perhitungan kelayakan ekonomi dengan metode Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR), serta perhitungan emisi gas buang. Angkutan darat yang digunakan adalah Truk berkapasitas 30 ton dan angkutan air yang digunakan adalah Tongkang 180 feet dengan kapasitas 1.000 ton. Hasil analisis produksi transportasi darat adalah 8.466.120 ton/tahun. Jumlah produksi tersebut tidak bisa ditingkatkan karena kapasitas muatan sudah maksimal serta sudah padatnya jumlah antrian kendaraan. Kelayakan ekonomi angkutan darat dengan rincian PP = 3,27 tahun, NPV = Rp797.723.385.164, PI = 1,22, dan IRR = 13%, dan emisi gas buang 1.530.276,95 gr/tahun dari 2.412 trip/tahun. Produksi angkutan air adalah 8.140.500 ton/tahun, produksi tersebut bisa ditingkatkan menjadi 12.210.750 ton/tahun dengan menambah kapasitas muatan dari tongkang 180 feet menjadi tongkang 230 feet. Kelayakan ekonomi angkutan air dengan rincian PP = 2,08 tahun, NPV = Rp2.501.660.211.614, PI = 2,09, dan IRR = 19%, emisi yang dihasilkan angkutan air adalah 1.013.749,40 gr/tahun dari 814,05 trip/tahun. Berdasarkan hasil perhitungan, transportasi yang terbaik untuk pengangkutan batubara adalah transportasi air.} }