@thesis{thesis, author={FAHMI Muhammad}, title ={Ketertarikan Penggerek Buah Kopi terhadap Tiga Jenis Atraktan yang Dipasang dalam Botol Perangkap pada Pertanaman Kopi Robusta di Desa Pesangkalan, Banjarnegara}, year={2020}, url={http://repository.unsoed.ac.id/10042/}, abstract={Kopi Robusta (Coffea canephora Pierre ex A. Froehner) merupakan komoditas ekspor yang menghasilkan devisa negara. Budidaya kopi Robusta sangat rentan dan sering kali dihadapkan dengan masalah serangan hama dan penyakit. Adanya kenaikan suhu akibat perubahan iklim global berpotensi munculnya serangan salah satu hama penting tanaman kopi, yaitu penggerek buah kopi (PBKo) (Hypothenemus hampei Ferrari). PBKo merupakan hama utama perkebunan kopi di seluruh dunia. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan usaha?usaha pengendalian. Salah satu cara yang dipandang aman adalah penggunaan zat atraktan yang dipasangkan pada perangkap. Penelitian ini bertujuan untuk menguji 3 jenis zat atraktan berbasis alkohol terhadap tingkat ketertarikan serangga penggerek buah kopi (PBKo) pada pertanaman kopi Robusta. Penelitian telah dilaksanakan di Desa Pesangkalan, Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara dan laboratorium Perlindungan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto mulai bulan April sampai Juni 2019. Pengujian jenis atraktan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan perlakuan terdiri dari 3 jenis formula atraktan yaitu campuran larutan metanol dan etanol (1:1), campuran larutan metanol dan etanol (3:1) dan produk atraktan komersial (Hypotan 500 SL). Campuran larutan metanol dan etanol (1:1), dan campuran larutan metanol dan etanol (3:1) dituang pada kapas yang terdapat pada botol film 200 ml yang sudah dilubangi tutupnya kemudian dimuatkan dalam botol perangkap. Kemasan Hypotan 500 SL dilubangi dan langsung dimuatkan dalam botol perangkap. Botol perangkap dipasang pada ajir atau dahan tanaman kopi secara acak pada ketinggian 160 cm dan jarak 2 x 2 meter. Jarak botol perangkap terhadap tanaman kopi/buah kopi juga diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu 0-40 cm, 40-80 cm, dan 80-120 cm. Jumlah botol perangkap masing-masing sebanyak 15 buah. Jumlah PBKo yang tertangkap dicatat setiap minggu selama 2 bulan. Variabel yang diamati yaitu jumlah tangkapan serangga PBKo. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Uji F kemudian dilanjutkan dengan Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua jenis atraktan menarik PBKo. Jumlah PBKo yang tertangkap pada botol yang memuat atraktan Hypotan 500 SL lebih tinggi daripada jumlah PBKo yang tertangkap pada botol yang memuat jenis atraktan lainnya. Jumlah PBKo yang tertangkap terbanyak terjadi pada perangkap yang dipasang paling dekat dengan tanaman kopi/buah kopi.} }