@thesis{thesis, author={ALIFAH Sabilatul}, title ={Kuat Lentur Balok Beton dengan Nilai FAS 0,65 Menggunakan Bahan Pengikat Portland Pozzolan Cement dan Fly Ash dan Bahan Tambah Calcium Stearate}, year={2021}, url={http://repository.unsoed.ac.id/10214/}, abstract={Balok beton bertulang merupakan komponen penting yang berfungsi sebagai rangka penguat horizontal bangunan terhadap beban yang bekerja di atasnya. Beban yang bekerja di atas balok mengakibatkan adanya momen lentur yang dapat mengakibatkan deformasi. Untuk meminimalisir deformasi yang terjadi maka digunakan penulangan lentur dan penulangan sengkang pada balok. Bahan tambah campuran beton, seperti calcium stearate memiliki kemampuan untuk mengubah sifat beton menjadi hidrofobik. Hal tersebut terjadi karena reaksi yang dihasilkan dari calcium stearate dengan semen menghasilkan suatu senyawa yang menyerupai lilin. Namun, pengaruh calcium stearate terhadap kuat lentur balok belum terindentifikasi secara jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan tambah calcium stearate terhadap kuat lentur balok dan pola keruntuhan yang terjadi. Benda uji yang digunakan adalah balok berukuran (150x100x1000) mm dengan baja tulangan diameter 10 mm dan 13 mm, serta sengkang diameter 8 mm. Mutu beton yang ditinjau adalah beton dengan FAS 0,65 menggunakan bahan pengikat PPC dan fly ash. Kadar calcium stearate yang digunakan adalah 0, 1, 5, dan 10 kg/m3 dari 1 m3 volume beton. Hasil penelitian memunjukkan bahwa nilai tegangan lentur untuk masing-masing kadar 0, 1, 5, dan 10 kg/m3 rata-rata sebesar 36,133, 35,533, 29,100, 24,167 MPa. Dapat disimpulkan bahwa semakin bertambah kadar calcium stearate akan menurunkan nilai tegangan lentur. Selain itu, pola keruntuhan yang dihasilkan yaitu pola keruntuhan geser (web shear crack) dan retak lentur (flexural crack) . Kata kunci: balok beton bertulang, calcium stearate, kuat lentur, fly ash.} }