@thesis{thesis, author={KHOLIL Muhammad Zidane}, title ={Kontribusi Penggunaan Calcium Stearate Secara Bervariasi Terhadap Gaya Lentur Balok SCC Mutu 30 MPa Dengan Bahan Pengikat PCC dan Abu Terbang}, year={2021}, url={http://repository.unsoed.ac.id/10258/}, abstract={Daerah yang memiliki iklim yang bercurah hujan tinggi dapat menggunakan calcium stearate untuk membentuk gedung yang kuat menahan absorbsi dan korosif. Calcium Stearate merupakan suatu zat yang tidak larut dalam air dan sebagai inovasi bahan tambah dalam pembuatan beton SCC. Beton SCC merupakan beton yang dapat memadat sendiri yang bahan campurannya berasal dari agregat, semen, air, superplasticizer dan bahan tambah lainnya seperti abu terbang. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh penambahan calcium stearate sebesar 0, 1, 5, 10 kg/m3 terhadap kuat lentur balok beton SCC 30 MPa yang diberi bahan tambah abu terbang. Penelitian ini menggunakan 8 benda uji balok ( 100 x 15 x 10 ) cm dan 8 benda uji silinder beton SCC dengan ukuran ( 30 x 15 ) cm sebagai variabel terikat. Balok didesain menggunakan tulangan ulir 16 mm dan tulangan geser polos 8 mm. Hasil penelitian menunjukan bahwa balok mengalami keruntuhan geser lentur. Untuk kuat lentur beton SCC dengan calcium stearate 0 kg/m3 sebesar 42,54 MPa, kuat lentur beton SCC dengan calcium stearate 1 kg/m3 sebesar 40,08 MPa, kuat lentur beton SCC dengan calcium stearate 5 kg/m3 sebesar 40,3 MPa, dan kuat lentur beton SCC dengan calcium stearate 10 kg/m3 sebesar 39,54 MPa. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan calcium stearate dalam beton SCC cenderung menurunkan kuat lentur beton SCC dan hasil pengujian relatif tetap dengan pola keretakan geser lentur.} }