@thesis{thesis, author={FEBRIANTI Mellynia}, title ={Evaluasi Tingkat Keandalan Sistem Jaringan Distribusi 20kV di PT.PLN Persero UP2D Jawa Tengah & DIY Kantor Perwakilan Semarang Menggunakan Metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis)}, year={2021}, url={http://repository.unsoed.ac.id/10398/}, abstract={Energi listrik di Indonesia disuplai oleh satu perusahaan listrik milik negara yaitu PT.PLN Persero yang memiliki misi untuk menjalankan bisnis kelistrikan dengan berorientasi pada pelanggan. Untuk mencapai misi tersebut maka perusahaan harus meningkatkan kinerja bagian pendistribusian. Dalam mengevaluasi keandalan jaringan distribusi ini ditetapkan suatu indeks keandalan yang digunakan sebagai pembanding, yaitu SAIFI (System Average Interruption Frequency Indeks) dan SAIDI (System Average Interruption Duration Index). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem keandalan jaringan distribusi 20kV di Penyulang KPK-03 dan KPK-14 GI Krapyak menggunakan metode FMEA. Data Sekunder penelitian berasal dari PT.PLN Persero UP2D (Unit Pelaksana Pengatur Distribusi) Jawa Tengah&DIY Kantor Perwakilan Semarang yang selanjutnya akan dikelola menggunakan software excel dan juga Etap 12.6.0. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan perhitungan manual menggunakan FMEA KPK-03 GI Krapyak nilai SAIFI sebesar 0.9637499 fault/customer.yr dan SAIDI 3.0644993 hour/customer.yr. KPK-14 GI Krapyak nilai SAIFI sebesar 1.254418 fault/customer.yr, dan SAIDI 3.9481803 hour/customer.yr. Hasil simulasi pada KPK-03 GI Krapyak nilai SAIFI sebesar 1.1560 fault/customer.yr dan SAIDI 3.0376 hour/customer.yr. KPK-14 GI Krapyak hasil simulasi nilai SAIFI sebesar 1.2030 fault/customer.yr, SAIDI 3.5871 hour/customer.yr. Analisis perbaikan dilakukan pada KPK-014 dikarenakan penyulang ini lebih tidak handal. Perbaikan dilakukan dengan mengganti komponen proteksi LBS (Load Break Switch) pada jalur pembebanan TD-5 yang disambungkan pada bus TD-4 dengan komponen proteksi recloser. Hasil dari perbaikan menunjukkan bahwa SAIFI pada KPK-14 GI Krapyak mengalami peningkatan keandalan sebesar 11,85%. Dari semula 1.2030 fault/customer.yr menjadi 1.0755 fault/customer.yr.} }