@thesis{thesis, author={SUBIYANTO Subiyanto}, title ={Implementasi Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap}, year={2021}, url={http://repository.unsoed.ac.id/10413/}, abstract={Bantuan Pangan Non Tunai adalah program bantuan pangan yang diberikan pemerintah mulai Tahun 2018 kepada keluarga penerima manfaat setiap bulannya dengan mekanisme akun elektronik yang digunakan hanya untuk membeli bahan makanan pokok di e-warung KUBE atau pedagang bahan pangan yang ditunjuk sebagai agen penyalur oleh Himbara. Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk memberikan pilihan bagi keluarga penerima manfaat dalam mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari. Di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan telah dibentuk tim koordinasi bansos pangan sebagai pelaksana program BPNT. Adanya mekanisme perubahan mekanisme penyaluran dengan menggunakan mekanisme transaksi elektronik ternyata tidak serta merta menjadikan program berjalan lancar tanpa permasalahan. Salah satu yang terjadi adalah di Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap. Beberapa kepala desa mengeluhkan terkait kurangnya koordinasi dalam pelaksanaan program antara pendamping, Himbara dengan pemerintah desa. Permasalahan yang lain yaitu adanya kegiatan pengumpulan kartu milik KPM yang akan mencairkan BPNT Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program BPNT di Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap serta untuk mengetahui bagaimana peran Tim Koordinasi Bansos Pangan Kecamatan kroya dalam pelaksanaan BPNT. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Informan dipilih dengan metode purposive samplingdan Snowball Sampling. Keabsahan data diuji dengan teknik triangulasi yaitu dengan membandingkan dan mengecek kembali informasi yang diperoleh agar benar-benar dapat dipercaya. Data-data hasil penelitina dianalisis dengan metode analisis interaktif.Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa pelaksanaan Program BPNT di Kecamatan Kroya berjalan baik sesuai dengan Pedoman Umum BPNT, tetapi belum optimal karena ada beberapa hal menyebabkan kurangnya kondusifitas dalam pelaksanaan program. Komunikasi dan koordinasi dalam pelaksanaan program berjalan cukup baik. Kurangnya kemampuan dan pemahaman dalam transaksi elektronik menyebabkan KPM menjadi tergantung kepada e-warung dalam mencairkan bantuan. Adanya data-data yang belum valid terkait penerima BPNT menjadi kendala yang menghambat kelancaran pelaksanaan distribusi BPNT. Keberadaan tim koordinasi bansos pangan Kecamatan Kroya menjadi sangat penting untuk menjaga iklim dan suasana kondusif dalam pelaksanaan program.} }