@thesis{thesis, author={ULFAH Ana Maria}, title ={Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dan Prinsip Kesantunan pada Sitkom Tukang Ojek Pengkolan serta Relevansinya dalam Pembelajaran Teks Anekdot}, year={2021}, url={http://repository.unsoed.ac.id/10539/}, abstract={Pragmatik adalah ilmu yang mempelajari maksud penutur, studi ilmu yang menitikberatkan pada maksud tuturannya daripada makna tersendiri dari frasa atau kata yang digunakan. Pragmatik menjabarkan prinsip-prinsip yang harus dipatuhi dalam percakapan agar tercipta percakapan yang kooperatif dan sopan. Prinsip percakapan tersebut adalah prinsip kerja sama dan prinsip kesantunan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Pelanggaran prinsip kerja sama dan implikatur yang dihasilkan dalam Sitkom Tukang Ojek Pengkolan, (2) Pelanggaran prinsip kesantunan dan implikatur yang dihasilkan dalam Sitkom Tukang Ojek Pengkolan, (3) Relevansi hasil penelitian pelanggaran prinsip pragmatik dengan pembelajaran teks anekdot dalam aspek mengungkap makna tersirat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif karena dijabarkan melalui kata-kata bukan berupa angka. Data yang diperoleh merupakan data kualitatif berupa tuturan tokoh dalam Sitkom Tukang Ojek Pengkolan. Data penelitian diperoleh dengan teknik simak dan catat, data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan metode padan lalu disajikan dengan teknik penyajian formal. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh total 50 data pelanggaran prinsip pragmatik dengan penjabaran 25 data pelanggaran prinsip kerja sama Grice dan 25 data pelanggaran prinsip kesantunan Leech. Pelanggaran prinsip kerja sama Grice diperinci menjadi 6 data pelanggaran maksim kuantitas, 8 data pelanggaran maksim kualitas, 8 data pelanggaran maksim relevansi dan 3 data pelanggaran maksim cara. Pelanggaran prinsip kesantunan Leech dijabarkan menjadi 4 data pelanggaran maksim kebijaksanaan, 2 data pelanggaran maksim kedermawanan, 9 data pelanggaran maksim pujian, 3 data pelanggaran maksim kesetujuan, dan 3 data pelanggaran maksim kesimpatian. Berdasarkan data pelanggaran tersebut dihasilkan implikatur percakapan dengan maksud melucu, menolak, mengaburkan informasi, menyindir serta mengkritik. Hasil penelitian ini dapat direlevansikan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X yaitu mengevaluasi makna tersirat dalam teks anekdot.} }