@thesis{thesis, author={AFIDAN Yusuf}, title ={Studi Kekuatan Lekat Tulangan Ulir Diameter 12 mm yang Tertanam dalam Beton Beragregat Kasar dari Sampah Plastik Polypropylene (PP) yang Dilapisi Pasir Sungai Bergradasi Kasar}, year={2021}, url={http://repository.unsoed.ac.id/10558/}, abstract={Penggunaan plastik di Indonesia meningkat pesat, untuk mengurangi dampak sampah plastik, dilakukan berbagai macam inovasi. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah mendaur ulang plastik tersebut menjadi kerikil buatan untuk menggantikan agregat kasar alami pada campuran beton. Karena menggunakan agregat plastik dalam pembuatan beton, akan membuat beton lebih ringan dibanding beton bergregat alami, sehingga beton tersebut termasuk dalam beton ringan. Beton tidak dapat menahan gaya tarik yang tinggi dan harus diberikan kekuatan penulangan untuk menahan gaya tarik. Beton dan tulangan dapat bekerja sama akibat adanya lekatan (adhesi) antara tulangan dengan beton. Untuk mengetahui nilai kuat lekat yang terjadi dari tulangan terhadap beton dilakukan pengujian Pull-Out. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan kuat lekatan pada beton beragregat plastik polypropilene (PP) dan beton yang beragregat alami dengan menggunakan variasi fas 0,28, fas 0,30 dan fas 0,34. Benda uji kuat tekan dibuat dengan silinder 10/20 cm sebanyak 5 sampel per variasi. Benda uji pullout dibuat dengan kubus dengan sisi sebesar 12 cm dengan tulangan ulir berdiameter 12 mm. Tulangan ditanam melintang kubus, dengan bagian tak terganggu sebesar 6 cm. pengujian dilakukan pada saat beton berumur 28 hari dengan menggunakan Universal Testing Machine (UTM) dengan metode RILEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lekatan beton beragregat plastik polypropilene (PP) memiliki kuat lekat lebih rendah dibandingkan dengan beton beragregat alami. Nilai rata-rata kuat lekat beton agregat plastik Polypropilene (PP) dengan fas 0,28 sebesar 19,03 Mpa, fas 0,3 sebesar 16,60 Mpa, dan fas 0.34 sebesar 14,78 Mpa. Sedangkan nilai rata-rata kuat lekat beton agregat alami dengan fas 0,28 sebesar 28,76 Mpa, fas 0,3 sebesar 24,48 Mpa, dan fas 0.34 sebesar 21,75 Mpa.} }