@thesis{thesis, author={AMBARWATI Putri Ayu}, title ={Strategi Pemenangan William Aditya Sarana dalam Pemilihan Legislatif Tahun 2019 di Daerah Khusus Ibukota Jakarta}, year={2021}, url={http://repository.unsoed.ac.id/10629/}, abstract={Penelitian ini berjudul : STRATEGI PEMENANGAN WILLIAM ADITYA SARANA DALAM PEMILIHAN LEGISLATIF TAHUN 2019 DI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) memahami dan mendeskripsikan strategi pemenangan William Aditya Sarana dalam Pemilihan Legislatif tahun 2019 di Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 2) memahami dan menjelaskan faktor-faktor kontekstual apa sajakah yang mendukung kemenangan William Aditya Sarana dalam Pemilihan Legislatif tahun 2019 di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dan dengan perspektif strukturalisme serta metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Kemudian, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan studi kasus. Penelitian ini berlokasi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta tepatnya di daerah pemilihan DKI Jakarta 9. Teknik pemilihan informan menggunakan metode purposive sampling dan snowball sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, serta studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik analisis data interaktif. Sedangkan untuk keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data. Hasil dari penelitian ini adalah strategi pemenangan yang dilakukan oleh William Aditya Sarana sebagai calon legislatif yang memiliki triple minority dan memilih partai politik baru sebagai kendaraan politiknya diantaranya yaitu 1.) membentuk tim relawan sebagai kekuatan internal yang solid, 2) menentukan segmentasi, targeting, dan positioning yang tepat. Pemilihan segmentasi William dilakukan melalui pemanfaatan isu minoritas, sedangkan targeting dilakukan dengan berbasis identitas triple minority. Positioning juga dilakukan untuk membantu penciptaan identitas politik dan memperkuat identitas yang ingin dibangun atau dimunculkan ke masyarakat, diantaranya seperti pemilihan isu dan program, branding image sebagai caleg muda, bersih, dan berani, pemasangan baliho/banner yang intens dan menampilkan identitas etnis, kampanye door to door dan pembagian kartu konstituen sebagai remembering konstituen, melakukan titik temu warga, dan menggunakan metode khusus untuk mendapatkan suara di wilayah perumahan. Kemudian, gaya komunikasi kontestan politik saat berkomunikasi dengan masyarakat dapat mempengaruhi pilihan politik masyarakat, sehingga gaya komunikasi menjadi hal yang harus diperhatikan. Dalam proses komunikasi juga dibutuhkan saluran komunikasi agar pesan-pesan politik dapat disampaikan. William membedakannya saluran komunikasinya menjadi dua yaitu saluran darat (baliho, spanduk, banner, poster, surat, kaos, kalender, stiker, kartu nama, dan kartu konstituen) dan udara (media sosial). Pemanfaatan identitas triple minority yang tepat, pemanfaatan modal sosial yang baik, dan nomor urut menjadi faktor yang mendukung kemenangan William Aditya Sarana.} }