@thesis{thesis, author={DEWI Kumala}, title ={Analisis Daya Dukung Konservasi pada Ekowisata Kebun Raya Baturraden di Banyumas}, year={2021}, url={http://repository.unsoed.ac.id/10633/}, abstract={Kebun Raya Baturraden merupakan salah satu destinasi wisata yang sedang berkembang di Banyumas, hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah pengunjung yang berkunjung ke Kebun Raya Baturraden. Kehadiran pengunjung dengan segala aktivitasnya akan mempengaruhi kondisi lingkungan, sehingga pengelolaannya tidak mudah, karena berkaitan dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan namun tetap dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan pengunjung. Oleh karena itu, perlu diketahui daya dukung konservasinya. Selain daya dukung, pengkajian mengenai potensi wisata juga perlu dilakukan agar produk yang ditawarkan pada pengunjung sesuai dengan karakteristik dan daya tariknya. Kajian terhadap daya dukung konservasi dan potensi Kebun Raya Baturraden penting untuk dilakukan sebagai dasar dalam merumuskan strategi pengembangannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, kuesioner, wawancara dan studi literatur. Teknik analisis untuk memperoleh daya dukung berdasarkan rumus Cifuentes (1992) yang termodifikasi, terdiri dari daya dukung fisik/PCC, daya dukung riil/RCC, dan daya dukung efektif/ECC. Potensi Kebun Raya Baturraden dianalisis secara deskriptif berdasarkan konsep 4A yaitu atraksi, amenitas, aksessabilitas dan ancillary. Perumusan strategi pengembangan Kebun Raya Baturraden dilakukan dengan analisa SWOT. Hasil perhitungan daya dukung konservasi Kebun Raya Baturraden diperoleh nilai PCC sebesar 28.697 pengunjung/hari/5,175 ha, nilai RCC sebesar 107 pengunjung/hari/5,175 ha, nilai ECC sebesar 86 pengunjung/hari/5,175 ha. Apabila dikaitkan dengan jumlah pengunjung aktual saat ini yaitu 91.495 pengunjung/tahun/26,70 ha, maka dapat disimpulkan bahwa nilai daya dukung konservasi Kebun Raya Baturraden belum terlampaui. Potensi wisata Kebun Raya Baturraden antara lain: keasrian, kesejukan dan pemandangan alam yang indah; koleksi flora yang tersaji dalam taman-taman tematik; air terjun atau curug; jalur tracking; area camping ground dan luas lahan Kebun Raya Baturraden. Perumusan strategi pengembangan menghasilkan 5 (lima) strategi, yaitu (1) menambah daya tarik wisata alam dengan tetap mempertahankan karakteristiknya dalam upaya meningkatkan jumlah pengunjung; (2) meningkatkan kerjasama dengan institusi pendidikan dalam upaya konservasi keanekaragaman flora; (3) mengembangkan pusat layanan informasi mengenai ekowisata Kebun Raya Baturraden; (4) meningkatkan kelembagaan organisasi dengan bekerjasama dengan lembaga pemerintah, BUMN maupaun swasta; (5) melibatkan masyarakat dalam upaya mendukung pengembangan ekowisata.} }