@thesis{thesis, author={FATMANINTYAS Irma}, title ={Performa Larva Lalat Tentara Hitam (Hermetia illucens) sebagai Biokonversi Limbah Industri Pengolahan Carica Dieng (Vasconcellea pubescens) di Wonosobo}, year={2021}, url={http://repository.unsoed.ac.id/10668/}, abstract={Industri pengolahan carica Dieng (Vasconcellea pubescens) menyisakan limbah berupa kulit dan biji yang dapat menjadi permasalahan lingkungan yang serius apabila tidak tertangani dengan baik dan benar. Larva BSF (Hermetia illucens) sebagai agen biokonversi mampu mereduksi limbah organik secara efektif. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui konsumsi pakan dan indeks pengurangan limbah oleh larva lalat tentara hitam (H.illucens) dalam mereduksi limbah hasil pengolahan carica Dieng (V. pubescens). Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan yaitu kontrol, perlakuan 1 = 100% kulit carica, perlakuan 2 = 75% kulit carica + 25% biji carica, perlakuan 3 = 50% kulit carica + 50% biji carica, pelakuan 4 = 25% kulit carica + 75% biji carica, dan perlakuan 5 = 100% biji carica, dan masing - masing perlakuan diulang 4 kali sehingga ada 24 unit percobaan. Parameter yang diamati adalah konsumsi pakan, biomassa larva, lebar kapsul kepala, indeks pengurangan limbah (waste reduction index/WRI), dan tingkat kelulusan hidup (survival rate). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%, dan apabila perlakuan berpengaruh nyata, akan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan tingkat kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan nilai konsumsi pakan tercerna oleh larva BSF dengan variasi jenis pakan menunjukan nilai yang berkisar antara 60,42% - 81,26%. Nilai WRI pada variasi jenis pakan yang berbeda, berkisar antara 2,82% - 3,73%. Biomassa tertinggi pada hari ke-21 yaitu pada perlakuan kontrol sebesar 1,546 g dan biomassa terendah yaitu pada perlakuan 5 (100% biji carica) sebesar 1,144 g. Tahap perkembangan larva BSF menjadi pre-pupa dengan perlakuan kontrol terjadi pada hari ke ?15, perlakuan 1 pada hari ke ? 16, perlakuan i2 padaihar ke ? 15, perlakuan 3 pada hari kei? 16, perlakuan i4 pada hari kei? 17, dan perlakuan 5 pada hari ike i-i17. Nilai survival rate teringgi (97,5%) terdapat pada perlakuan kontrol dan nilai survival rate terendah (62,25%) terdapat pada perlakuan 5. Penggunaan jenis pakan berupa pakan penggunaan larva BSF efektif dalam mereduksi limbah pengolahan carica dieng (V. pubescens)} }