@thesis{thesis, author={FATHONI Fajar Arif}, title ={Tradisi Nyuguh sebagai Kontrol Solusi Budaya dan Aset Pariwisata Masyarakat Kampung Kuta di Kecamatan Tambaksari Kabupaten Banyumas}, year={2021}, url={http://repository.unsoed.ac.id/10784/}, abstract={Masyarakat Kampung Kuta sangat kental dengan adat istiadat dan kearifan lokalnya. Sejak masuknya listrik ke wilayah Kampung Kuta telah memberikan pengaruh pada pola pikir dan wawasan masyarakat Kampung Kuta, utamanya generasi muda. Globalisasi memberikan efek perubahan yang begitu besar karena disebabkan oleh menguatnya rasionalisasi di setiap aspek kehidupan. Rasionalisasi inilah yang mempengaruhi bentuk aktivitas masyarakat adat, yang semula bersifat magis spiritual dalam menjalankan tradisi berubah menjadi suatu kalkulasi yang rasional. Terdapat sebuah tradisi yang sangat menarik yang ada di Kampung Kuta yang bernama Tradisi Nyuguh, Nyuguh berarti memberi, dengan demikian Tradisi Nyuguh adalah memberi sesajen dan mengantarkan utusan Padjadjaran menyebrang Sungai Cijolang. Dalam pelaksanaannya Tradisi Nyuguh berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai kearifan lokal yang ada di Kampung Kuta. Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu bermaksud untuk mengetahui prosesi pelaksanaan Tradisi Nyuguh pada masyarakat Kampung Kuta, bentuk pariwisata budaya yang ada dalam pelaksanaan Tradisi Nyuguh, serta mengetahui peran nilai sosial dan budaya dalam Tradisi Nyuguh sebagai kontrol sosial pada masyarakat Kampung Kuta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kampung Kuta, Tambaksari Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat. Data dihimpun melalui data primer yaitu observasi dan wawancara mendalam pada masyarakat Kampung Kuta. Serta data sekunder yaitu dokumentasi dan studi kepustakaan. Data kemudian dianalisis menggunakan model interaktif di mana terdapat komponen-komponen yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tradisi Nyuguh merupakan sebuah ritual atau upacara adat yang ada di Kampung Kuta. Tradisi Nyuguh dilaksakan setiap tanggal 25 Shafar tahun Hijriah boleh kurang namun tidak boleh lebih. Pelaksanaan Tradisi Nyuguh kali ini dilaksanakan pada hari Senin, 12 Oktober 2020 tepatnya pada tanggal 24 Shafar 1442 H. Terdapat sebuah pergeseran nilai dalam pelaksanaan Tradisi Nyuguh yang mana nilai sakral yang diyakini oleh masyarakat Kampung Kuta hanya dijadikan sebagai tontonan saja bagi wisatawan yang datang. Bentuk pariwisata budaya yang ada dalam pelaksanaan Tradisi Nyuguh dibungkus dalam sebuah nama festival budaya yang di dalamnya terdapat wisata mengenai edukasi, seni, dan kuliner. Tradisi Nyuguh yang ada di Kampung Kuta sangat efektif dalam mewariskan nilai-nilai kearifan lokal, dan yang membuat Kampung Kuta bisa tetap bertahan ditengah derasnya arus globalisasi dan modernisasi sekarang ini adalah masyarakat Kampung Kuta yang tetap memegang teguh budaya pamali, serta adanya sikap toleransi dari masyarakat luar yang ada di sekitar Kampung Kuta yang membuat masyarakat Kampung Kuta merasa nyaman dan tidak merasa didiskriminasi karena adanya perbedaan dalam menanamkan nilai-nilai kearifan lokal. Implikasi penelitian ini yaitu nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam Tradisi Nyuguh adalah budaya pamali. Budaya pamali membuat masyarakat Kampung Kuta bisa terus bertahan di tengah-tengah arus globalisasi dan masuknya budaya modern, sehingga masyarakat Kampung Kuta bisa melakukan sebuah filterisasi terhadap budaya modern dengan memilih mana yang baik dan mana yang buruk yang tidak boleh masuk ke Kampung Kuta karena sangat bertentangan dengan apa yang sudah diwariskan oleh leluhur mereka.} }