@thesis{thesis, author={ABIANTI Hanifah}, title ={Ekonomi Politik Implementasi Kebijakan Pembatasan Produksi Minuman Beralkohol/ Ciu Tradisional di Desa Wlahar, Kabupaten Banyumas}, year={2021}, url={http://repository.unsoed.ac.id/12172/}, abstract={Penelitian tentang ekonomi politik yang berfokus pada implementasi kebijakan pembatasan produksi minuman beralkohol/ ciu tradisional di Desa Wlahar Kabupaten Banyumas ini bertujuan untuk: 1) mengetahui dan memahami dinamika Perda No.15 Tahun 2014 tentang Pengendalian, Pengawasan dan Penertiban Peredaran Minuman Beralkohol di Kabupaten Banyumas; 2) mengetahui dan mendeskripsikan dampak ekonomi berlakunya Perda No.15 Tahun 2014 tentang Pengendalian, Pengawasan dan Penertiban Peredaran Minuman Beralkohol di Kabupaten Banyumas dan khususnya bagi Desa Wlahar; 3) mengetahui dan menjelaskan strategi masyarakat Desa Wlahar dalam menyikapi berlakunya Perda Kabupaten Banyumas No.15 Tahun 2014. Melalui paradigma konstruktivisme dan perspektif strukturalisme, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan berlokasi di wilayah Kabupaten Banyumas, terkhususnya di Desa Wlahar Kabupaten Banyumas. Hasil penelitian ini mengungkapkan kenyataan bahwa kegiatan ekonomi politik melalui implementasi kebijakan pembatasan produksi minuman beralkohol/ ciu tradisional di Desa Wlahar Kabupaten Banyumas terdapat relasi kuasa. Dalam hal ini pihak-pihak yang memiliki kuasa akan diuntungkan yang meliputi: 1) DPRD Kabupaten Banyumas, lahirnya Perda tersebut sebagai wujud eksistensi DPRD dan memperkuat fungsi DPRD dalam legislatif; 2) Ibnu Salimi (PKS), yang merupakan inisiator Perda yang membawa isu berbasis Islami sehingga lahirlah Perda No.15 Tahun 2014; 3) Estiningrum (PDIP), merupakan ketua pansus raperda untuk memperkenalkan dirinya dan menarik simpati masyarakat karena dirinya akan mencalonkan diri pada Pemilu Legislatif 2014; 4)Paguyuban Jamu Tradisional dan Aparat, melindungi masyarakat Desa Wlahar yang memiliki usaha rumahan/ home industry ciu tradisional dengan uang iuran keamanan dari masyarakat tersebut. Sedangkan pihak yang dirugikan meliputi: 1)Masyarakat Desa Wlahar yang memiliki usaha rumahan/ home industry ciu tradisional; implementasi Perda membawa dampak ekonomi kepada home industry ciu seperti banyaknya razia, turunnya jumlah produksi, turunnnya pendapatan, dan sebagian home industry ciu harus gulung tikar. 2)Pemerintah Desa Wlahar, turunnya jumlah produksi ciu yang menyebabkan sebagian home industry ciu gulung tikar berdampak kepada banyaknya pegawai yang diberhentikan sehingga meningkatkan jumlah pengangguran di Desa Wlahar. Kesimpulannya dalam teori ekonomi politik terdapat siapa mendapat apa yang didalamnya terdapat relasi aktor, dimana ada aktor yang diuntungkan dan aktor yang dirugikan.} }