@thesis{thesis, author={AZ-ZAHRA Mabila Agustina}, title ={KUALITAS PELAYANAN REHABILITASI PENGGUNA NARKOTIKA DI KLINIK PRATAMA ADIKSIA MEDIKA BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN BANYUMAS}, year={2021}, url={http://repository.unsoed.ac.id/12253/}, abstract={Penelitian ini berjudul Kualitas Pelayanan Rehabilitasi Pengguna Narkotika Di Klinik Pratama Adiksia Medika Badan Narkotika Nasional Kabupaten Banyumas. Pelayanan publik yang diberikan oleh institusi pemerintahan seringkali mendapatkan penilaian yang buruk tentang kualitasnya. Hal tersebut dapat terjadi karena dalam proses pelayanan, pemerintah mengalami berbagai hambatan yang membuat masyarakat sebagai pengguna jasa merasa kurang puas.Salah satunya pelayanan rehabilitasi di Klinik Pratama Adiksia Medika, masih ada berbagai keluhan yang disampaikan oleh pasien terhadap pelayanan yang diberikan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kualitas pelayanan rehabilitasi bagi pengguna narkotika di Klinik Pratama Adiksia Medika. penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan lokasi penelitian berada di Klinik Pratama Adiksia Medika Badan Narkotika Nasional Kabupaten Banyumas. Sasaran dari penelitian ini adalah pegawai klinik dan pasien yang sudah mendapatkan rehabilitasi rawat jalan di Klinik Pratama Adiksia Medika Badan Narkotika Nasional Kabupaten Banyumas. Penilaian kualitas pelayanan diukur dengan teori SERVQUAL (Service Quality) yang dikemukakan oleh Parasuraman, Zeithaml, dan Berry yang terdapat lima dimensi di dalamnya yaitu: yaitu berwujud (Tangibles), kehandalan (Reliability), daya tanggap (Responsiveness), jaminan (Assurance), dan empati (Emphaty). Teknik pemilihan informan yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan rehabilitasi bagi pengguna narkotika di Klinik Pratama Adiksia Medika Badan Narkotika Nasional Kabupaten Banyumas sudah cukup baik. Akan tetapi terdapat beberapa dimensi yang kurang memadai dan belum dilakukan secara maksimal yaitu terkait dengan sarana dan prasarana serta sikap ramah yang dimiliki oleh petugas. Hal tersebut dapat terjadi karena jumlah ruangan yang disediakan terbatas sedangkan jumlah tindakan selama proses rehabilitasi lebih banyak sehingga mengharuskan beberapa tindakan dilakukan dalam satu ruangan yang sama yaitu ruangan tindakan sekaligus juga ruang konseling dan konsultasi. Untuk perihal keramahan petugas klinik mengakui adanya budaya 5S yang sudah oleh seluruh pegawai akan tetapi kenyataannya terdapat petugas yang tidak melaksanakan budaya tersebut dan bersikap tidak ramah kepada pasien maupun masyarakat yang datang ke Klinik Pratama Adiksia Medika Badan Narkotika Nasional Kabupaten Banyumas. Untuk itu perlu adanya perhatian khusus dan evaluasi, agar kedepannya pelayanan yang diberikan dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan kepada pasien rehabilitasi, sehingga kualitas pelayanan yang tercipta akan maksimal.} }