@thesis{thesis, author={Alfarianti Selvia Risma}, title ={Geologi dan Analisis Periodisitas Gempabumi Menggunakan Metode Maximum Likelihood Daerah Pohkumbang dan Sekitarnya, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah}, year={2021}, url={http://repository.unsoed.ac.id/12392/}, abstract={Periodisitas gempabumi adalah periode ulang gempabumi yang diperoleh dengan mengetahui nilai parameter keaktifan gempabumi dengan seismisitas dan keadaan tektonik. Salah satu daerah dengan seismisitas yang tinggi yaitu Kebumen yang terletak disisi utara Pantai Selatan Jawa. Penentuan periode ulang gempabumi dilakukan dengan pendekatan data geologi, data citra satelit DEM (Digital Elevation Model), data gravity, dan data gempabumi USGS 1990 ? 2020 untuk menganalisis tingkat kerapuhan batuan dan aktivitas seismik. Analisis geologi untuk mengetahui pembagian dan urutan stratigrafi (6 formasi) dengan struktur geologi yang berkembang berupa sesar naik dan satuan geomorfologi terdiri dari Satuan Punggungan Homoklin Penimbun, Satuan Lembah Zona Sesar Pohkumbang, Satuan Punggungan Homoklin Karanggayam, dan Satuan Dataran Aluvial Karanganyar. Analisis kelurusan citra satelit untuk mengetahui arah kelurusan struktur geologi dominan pada daerah penelitian yaitu sebesar N 85° E relatif berarah barat ? timur. Analisis geofisika berupa metode gravitasi untuk mengetahui persebaran densitas batuan bawah permukaan berdasarkan nilai anomali residual gravity yaitu sebesar 5,7 mGal ? 7,6 mGal. Analisis data gempabumi USGS 1990 ? 2020 digunakan untuk menghitung intensitas gempabumi dan b ? value menggunakan Metode Maximum Likelihood. Dari hasil perhitungan intensitas gempabumi, daerah penelitian memiliki skala V ? VI MMI yang termasuk kedalam tingkat resiko menengah. Berdasarkan perhitungan Metode Maximum Likelihood diperoleh nilai b sebesar 1,1 ± 0,1, nilai a sebesar 6,37, dan magnitude of completeness sebesar 4,2. Sehingga dihasilkan periode ulang gempabumi antara 0,814 tahun ? 129,042 tahun. Dari keempat data tersebut, persebaran densitas untuk mengetahui kekuatan penjalaran gelombang seismik, intensitas untuk mengetahui efek akibat gempa, dan periode ulang untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kembali gempabumi.} }