@thesis{thesis, author={NOVIYANI Cahaya Paramuditha}, title ={Geologi dan Analisis Zona Kerentanan Gerakan Tanah Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Daerah Mertasari Wetan dan Sekitarnya Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah}, year={2021}, url={http://repository.unsoed.ac.id/12438/}, abstract={Tanah terbentuk dari batuan yang mengalami proses pelapukan selama bertahun-tahun, seperti proses pelapukan kimia, fisika, dan biologi secara bersamaan terhadap batuan sehingga lama-kelamaan menjadi tanah. Indonesia terletak antara tiga pertemuan lempeng besar, Lempeng Eurasia, Lempeng Indonesia ? Australia, dan Lempeng Pasifik. Kondisi ini menyebabkan Indonesia sering kali terjadi bencana karena gerakan dan tumbukan dari ketiga lempeng tersebut. Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi bencana gerakan tanah cukup tinggi. Hal ini terjadi karena beberapa faktor diantaranya seperti kemiringan lereng, pengaruh struktur geologi, curah hujan, litologi penyusun batuan, dan tata guna lahan. Penelitian ini dilakukan untuk memetakan dan menganalisis potensi gerakan tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan keadaan geologi dan mengetahui zona kerentanan gerakan tanah pada daerah penelitian. Penelitian ini menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process), yaitu memberikan nilai dan bobot yang sesuai dengan masing-masing parameter penyebab terjadinya gerakan tanah, kemudian dilakukan overlay untuk analisis berbasis GIS (Geographic Information System). Hasil penelitian ini adalah geologi daerah penelitian terdiri dari 3 satuan geomorfologi yaitu satuan dataran alluvial Purwonegoro, satuan dataran aliran lahar Karanganyar, dan satuan punggungan bancuh (mélange) Kaliajir. Kemudian pada daerah penelitian terdapat sesar mendatar kanan dan sesar naik yang menyingkap keberadaan mélange. Stratigrafi daerah penelitian tersusun dari tua ke muda yaitu satuan mélange, satuan greywacke, satuan breksi, dan alluvial. Penelitian juga menghasilkan peta zonasi kerentanan gerakan tanah yang terbagi menjadi 4 tingkat kerentanan gerakan tanah, yaitu tingkat kerentanan gerakan tanah sangat rendah, tingkat kerentanan gerakan tanah rendah, tingkat kerentanan gerakan tanah menengah, dan tingkat kerentanan gerakan tanah sangat tinggi.} }