@thesis{thesis, author={MONICA Ersa}, title ={Efisiensi Teknis Usahatani Bawang Merah pada Lahan Pasir di Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap}, year={2021}, url={http://repository.unsoed.ac.id/9833/}, abstract={Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi sehingga mulai banyak dikembangkan di beberapa daerah. Kabupaten Cilacap menjadi salah satu daerah yang mengembangkan usahatani bawang merah. Usahatani bawang merah di Kabupaten Cilacap sudah banyak dikembangkan di Kecamatan Adipala yang letaknya di daerah pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui keragaan usahatani bawang merah pada lahan pasir di Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap, 2) mengetahui tingkat efisiensi teknis usahatani bawang merah pada lahan pasir di Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap, dan 3) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi inefisiensi teknis usahatani bawang merah pada lahan pasir di Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2020 sampai dengan 31 Juli 2020. Responden ditentukan menggunakan metode sensus, yaitu seluruh petani yang melakukan usahatani bawang merah pada bulan November 2019 sampai dengan Januari 2020 atau pada Musim Tanam I (MT I) dengan jumlah 58 orang, dimana pada tahun 2019 petani di Kecamatan Adipala paling banyak menanam bawang merah di musim tersebut. Analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis deskriptif, analisis biaya dan pendapatan, serta Stochastic Frontier Analysis (SFA). Hasil penelitian menunjukkan 1) usahatani bawang merah pada lahan pasir di Kecamatan Adipala masih berskala kecil dengan rata-rata luas lahan sebesar 0,1176 ha, usahatani bawang merah yang dilakukan pada musim hujan atau Musim Tanam I (MT I) memiliki pendapatan tunai sebesar Rp 615.300,991 per 1000 m2, sedangkan pendapatan total sebesar Rp -1.293.687,690 per 1000 m2, 2) rata-rata tingkat efisiensi teknis pada usahatani bawang merah sebesar 0,841 yang artinya usahatani tidak efisien secara teknis, dan 3) faktor pengalaman usahatani bawang merah, pendidikan informal, kelengkapan jenis pestisida, dan ketepatan waktu panen dapat menurunkan inefisiensi, sedangkan faktor kepemilikan lahan dan intensitas penyiraman dapat meningkatkan inefisiensi.} }